KLIKANGGARAN -- Eka Kurniawan, maestro sastra Indonesia, menghadirkan sebuah kisah memukau dalam novelnya "Cantik Itu Luka".
Di balik jalinan cerita yang memikat, tersembunyi makna-makna mendalam yang dapat didekati melalui pisau bedah semiotika.
Nama tokoh dalam novel ini memiliki makna simbolik yang kuat. Dewi Ayu, sang protagonis, merepresentasikan kecantikan yang terluka dan penuh misteri.
Bawang merah dan Bawang putih, dua pelacur kakak beradik, melambangkan dualitas sifat manusia dan kontras antara dunia terang dan gelap.
Berbagai objek dalam novel memiliki makna simbolik. Cermin, yang sering muncul dalam deskripsi Dewi Ayu, melambangkan refleksi diri dan pencarian jati diri.
Baca Juga: Sri Asih: Melampaui Stereotip Superhero, Menguak Kekuatan Perempuan Indonesia
Perahu, yang membawa Dewi Ayu ke berbagai tempat, melambangkan perjalanan hidup dan pencarian makna.
Latar tempat dan waktu cerita juga memiliki makna simbolik. Kota Belitung, dengan kekayaan alam dan budayanya, menjadi saksi bisu perjalanan hidup Dewi Ayu.
Masa kolonial Belanda merepresentasikan penindasan dan ketidakadilan yang dialami rakyat Indonesia.
Analisis semiotika "Cantik Itu Luka" membuka tabir makna tersembunyi di balik gemerlap cerita:
Kecantikan: Novel ini menantang stereotip tentang kecantikan. Dewi Ayu, yang digambarkan sebagai wanita cantik luar biasa, justru mengalami luka dan penderitaan.
Baca Juga: Mengungkap Kehidupan Mafia dalam Novel Mafia Insyaf karya Zeze: Sebuah Kajian Ekpresif
Kecantikan fisiknya menjadi komoditas yang dieksploitasi dan membawanya ke jurang kehancuran.
Perempuan: Novel ini mengangkat kisah perempuan yang terpinggirkan dan tertindas dalam masyarakat patriarki.
Artikel Terkait
Mengenal budaya masyarakat jawa melalui novel Gadis kretek Karya Ratih kumala
Konspirasi Alam Semesta: Menyingkap Teori dan Ekspresi dalam Karya Fiersa Besari
Mengurai Simbolisme dalam Novel Amba Karya Laksmi Pamuntjak melalui Pendekatan Semiotika
Sinopsis Miss Night and Day Episode 7: Rahasia Mi Jin Diketahui Ko Won dan Pembunuh Berantai yang Mulai Terdeteksi
Menelusuri Ekspresi Penulis dalam Novel "00.00" Karya Ameylia Falensia: Pendekatan Ekspresif