Melukis Tragedi: Semiotika Kematian dalam "Laut Bercerita" Karya Leila S. Chudori

photo author
- Sabtu, 6 Juli 2024 | 11:11 WIB
Ilustrasi (Pixabay/ Manuel-H)
Ilustrasi (Pixabay/ Manuel-H)

Oleh karena itu, "Laut Bercerita" menjadi lebih dari sekadar novel; ia adalah sebuah karya yang mengajak pembaca untuk merenungkan dan memahami kompleksitas kehidupan melalui bahasa dan simbol yang kaya. Analisis semiotika berdasarkan teori Ferdinand de Saussure menunjukkan bagaimana penanda dan petanda berkolaborasi untuk menciptakan narasi yang kaya dan kompleks.

Novel ini tidak hanya mengisahkan sejarah dan perjuangan, tetapi juga mencerminkan pengalaman manusia yang universal tentang kehilangan dan keteguhan hati.

Dengan memanfaatkan simbol-simbol seperti laut, darah, mata, dan pohon, Chudori menggambarkan kedalaman emosi dan makna yang ada dalam perjuangan melawan penindasan.

Melalui pendekatan semiotika ini, pembaca dapat merasakan dan memahami kompleksitas dari cerita yang disampaikan, menjadikan "Laut Bercerita" sebagai karya sastra yang tidak hanya menggugah tetapi juga mendalam secara emosional.

Artikel ini ditulis oleh Aini Dhuha Hidayah, Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X