Dengan menggunakan teori psikoanalisis Freud, kita dapat lebih memahami kompleksitas hubungan antara cinta dan kewajiban agama yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Ayat-ayat Cinta.
Melalui analisis ini, kita dapat mengapresiasi kedalaman karakter dan konflik batin yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita, serta pesan-pesan moral yang disampaikan oleh penulis melalui kisah mereka.
Artikel ini ditulis oleh Vika Fadillah, Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.
Artikel Terkait
Technofeudalism: Makhluk Seperti Apa Itu?
Melampaui Realita: Kritik Terhadap Kearifan dalam "Cerpen Interaksi Manusia dengan Alam"
Contoh Resensi Novel remaja: Soca Sobhita, Sang Penulis Cilik Buku Aku, Meps, dan Beps
Analisis Nilai Antropologi dalam Novel 'Negeri 5 Menara' karya Ahmad Fuadi: Aspek Kehidupan Sosial, Budaya, dan Agama di Pesantren
Memahami Kekuatan Ekspresif dalam Novel 'Sepotong Senja untuk Pacarku' karya Seno Gumira Ajidarma: Melibatkan Emosi Pembaca