Realitas Sosial dalam Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari

photo author
- Jumat, 29 Maret 2024 | 06:20 WIB
Novel {erahu Kertas karya Dee Lestari (klikanggaran)
Novel {erahu Kertas karya Dee Lestari (klikanggaran)

KLIKANGGARAN--Novel “Perahu Kertas” karya Dewi Lestari bukan sekadar sebuah kisah cinta, tetapi juga menjadi cermin dari realitas sosial yang kompleks.

Dalam karya sastra ini, Dewi Lestari dengan cermat menggambarkan berbagai aspek kehidupan masyarakat yang tak jarang menjadi bahan refleksi bagi pembaca.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengurai kekayaan novel ini adalah melalui lensa sosiologi sastra.

Struktur Kelas Sosial

Salah satu aspek yang dapat dilihat dalam novel “Perahu Kertas” adalah struktur kelompok sosial yang terbentuk di sekitar tokoh utamanya, Kugy dan Keenan.

Kugy, yang berasal dari keluarga sederhana, dihadapkan pada realitas kehidupan kelas menengah atas saat bertemu dengan Keenan.

Baca Juga: Siap Layani Angkutan Lebaran, Petugas KAI Daop 5 Harus Lakukan Ini

Perbedaan status sosial ini tidak hanya menciptakan konflik internal bagi Kugy, tetapi juga menggambarkan dinamika hubungan antarkelas dalam masyarakat.

Peran Gender

Dalam novel ini, peran gender juga menjadi tema yang cukup menonjol. Kugy sebagai tokoh perempuan, meskipun memiliki kepribadian yang kuat, sering kali dihadapkan pada ekspektasi sosial tentang perempuan yang lebih tradisional.

Dia harus berjuang untuk menemukan identitasnya sendiri di tengah-tengah tekanan sosial tersebut.

Baca Juga: Pengedar Obat Keras Daftar G Warga Baturraden Banyumas Dibekuk Polisi

Sosiologi sastra membantu kita memahami bagaimana norma-norma sosial tentang gender memengaruhi perilaku dan pengalaman tokoh-tokoh dalam cerita.

Dinamika Interaksi Sosial

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ratih Sugianti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X