KLIKANGGARAN -- Novel karya Boy Candra dengan judul Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini membawa kita mau tak mau terbawa ke dalam atmosfer suasana hati seorang anak bernama Bendung.
Novel Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini mengisahkan perjuangan pantang menyerah seorang anak bernama Bendung dan bagaimana bertahan dalam kehidupan sebagai seorang anak yatim piatu yang ia tuangkan dalam sebuah buku harian bersampul hitam.
Dikisahkan tentang ketidaksiapan seorang Bendung akan kepegian ibunya ke alam baka, yang akhirnya mempengaruh kepribadian dan i perkembangan jiwanya
Novel Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini agar lebih menarik kali ini kita bahas dari sisi psiklogi sastra dikaitkan dengan teori kepribadian Carl Gustav Jung, yang menyatakan kepribadian atau psyche adalah keseluruhan pikiran, persaan dan tingkah laku, kesadaran dan ketidaksadaran.
Kepribadian membimbing manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik.
Ketidaksiapan Bendung dalam menghadapi kenyataan bahwa ibunya meninggal saat ia masih kanak-kanak membuat Bendung merasa mider, hal ini tertuang dalam curahan hatinya yang tertulis dalam buku hariannya .
Baca Juga: Sinopsis Nothing Uncovered Episode 4: Foto Pembunuhan Cha Eun Sae di laptop Seo Jung Won
“Bu Aku Minder”
Bu kadang aku minder sekali pada banyak haljuga pada teman seumuranku. Pada orang yang hidupnya terlihat baik. Padahal aku juga sudah berusaha.(halaman 54)
Selain itu Bendung juga menjadi pribadi yang takut salah dalam setiap langkah hidupnya dan jadi anak pendiam (introvert) lantaran tidak mempunyai sandaran hidup.
“Bu, Aku Sering Kali Takut Salah”
Bu, sejak kamu pergi, aku jadi anak pendiam. Aku tidak berani berekspresi. Aku takut salah. Aku takut kalua aku salah, tidak ada yang membelaku di bumi ini.Aku takut kalua aku melakukan kesalahan, semua orang akan mencibirku dan tidak ada yang memelukku.(halaman 56)
Dalam bertahan di kedupan ini Bendung juga merupakan tokoh yang pantang menyerah. Ia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya dengan bekerja keras.
“Lihat Anakmu Bertulang Besi Bermental Baja Ini Sudah Berhasil Melewati Badai-Badai”
Bu, cari uang itu ternyata bikin Lelah sekali. Bikin akum au menyerah , tapi sadar semua butuh uang.(halaman 114)
Pada suatu masa Bendung memainkan persona dalam lakon hidupnya, tertuang dalam tulisan di buku hariannya bersampul hitam ini .
”Bu, Hidup Ini Kadang Menyedihkan dan Aku Diminta Harus Terus jadi orang baik”
Bu, hidup ini terkadang sial dan aku dipaksa harus terus jadi orang baik. Aku dipaksa tidak boleh mengumpat dengan kata-kata kasar dan selalu dinasehati untuk terus sabar, Tidak boleh marah dan harus selalu penuh senyum . seolah dunia ini isinya orang bijak semua, bu itu sangat membosankan."
Dari kisah Bendung di atas dapat kita simpulkan bahwasanya tokoh Bendung memiliki penokohan yang kompleks.
Artikel Terkait
Konstruksi Gender dalam Novel 'Wanita Berkarir Surga' karya Felix Y. Siauw
Mengungkap Kekuatan Perempuan dalam novel Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi karya Eka Kurniawan
Novel 'Santri Pilihan Bunda': Perjodohan yang Berterima
Melintasi Kultur: Analisis Sosial dalam Film 'Bumi Manusia'
Memahami Kedalaman Psikologis Tokoh Gladys dalam Novel 'Retak' oleh Azhara Natasya
Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Cerpen 'Mencari Aku di Dalam Aku' Karya Sumiyati S. Ag dan Khaidar Naufal Pasingsingan
Novel 'Ayahku Bukan Pembohong' Karya Tere Liye: Analisis Tokoh Introvert Melalui Lensa Sigmund Freud