KLIKANGGARAN--Novel “Perahu Kertas” karya Dewi Lestari bukan sekadar sebuah kisah cinta, tetapi juga menjadi cermin dari realitas sosial yang kompleks.
Dalam karya sastra ini, Dewi Lestari dengan cermat menggambarkan berbagai aspek kehidupan masyarakat yang tak jarang menjadi bahan refleksi bagi pembaca.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengurai kekayaan novel ini adalah melalui lensa sosiologi sastra.
Struktur Kelas Sosial
Salah satu aspek yang dapat dilihat dalam novel “Perahu Kertas” adalah struktur kelompok sosial yang terbentuk di sekitar tokoh utamanya, Kugy dan Keenan.
Kugy, yang berasal dari keluarga sederhana, dihadapkan pada realitas kehidupan kelas menengah atas saat bertemu dengan Keenan.
Baca Juga: Siap Layani Angkutan Lebaran, Petugas KAI Daop 5 Harus Lakukan Ini
Perbedaan status sosial ini tidak hanya menciptakan konflik internal bagi Kugy, tetapi juga menggambarkan dinamika hubungan antarkelas dalam masyarakat.
Peran Gender
Dalam novel ini, peran gender juga menjadi tema yang cukup menonjol. Kugy sebagai tokoh perempuan, meskipun memiliki kepribadian yang kuat, sering kali dihadapkan pada ekspektasi sosial tentang perempuan yang lebih tradisional.
Dia harus berjuang untuk menemukan identitasnya sendiri di tengah-tengah tekanan sosial tersebut.
Baca Juga: Pengedar Obat Keras Daftar G Warga Baturraden Banyumas Dibekuk Polisi
Sosiologi sastra membantu kita memahami bagaimana norma-norma sosial tentang gender memengaruhi perilaku dan pengalaman tokoh-tokoh dalam cerita.
Dinamika Interaksi Sosial
Artikel Terkait
Novel 'Santri Pilihan Bunda': Perjodohan yang Berterima
Kepribadian yang berbeda menjadi pelengkap kisah Nathan dan Salma dalam novel Dear Nathan: Teori Psikologi Carl Gustav Jung
Memahami Kedalaman Psikologis Tokoh Gladys dalam Novel 'Retak' oleh Azhara Natasya
Novel 'Ayahku Bukan Pembohong' Karya Tere Liye: Analisis Tokoh Introvert Melalui Lensa Sigmund Freud
Kepribadian Tokoh Bendung dalam Novel 'Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini' Karya Boy Candra: Tinjauan Kajian Psikologi Sastra Carl Gustav Jung