Biarkan Aku yang Pergi: Jeritan Pilu Seorang Anak yang Terpinggirkan dalam Jerat Diskriminasi Keluarga

photo author
- Kamis, 21 Maret 2024 | 20:02 WIB
ilustrasi (Pixabay/darksouls1)
ilustrasi (Pixabay/darksouls1)

Cerpen Biarkan Aku yang Pergi menghadirkan potret kelam tentang diskriminasi dan ketidakadilan dalam keluarga.

Cerpen ini menjadi pengingat bagi kita untuk melawan segala bentuk penindasan dan membangun keluarga yang penuh kasih sayang dan inklusif. Kajian sosiologi sastra terhadap cerpen ini membuka mata kita terhadap realitas pahit yang dihadapi oleh banyak anak di luar sana.

Kajian sosiologi sastra terhadap cerpen Biarkan Aku yang Pergi membantu kita memahami bagaimana struktur sosial dan budaya memengaruhi kehidupan individu.

Cerpen ini menjadi cerminan realitas sosial yang kompleks dan mendorong kita untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan dan memperjuangkan keadilan bagi semua.

Penulis: Aini Dhuha Hidayah (Mahasiswa Sastra Indonesia Unpam)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X