Surat Terbuka untuk Cak Imin, Ketua Umum PKB dari Seorang Nahdliyin, Apa Isinya?

- Minggu, 27 Februari 2022 | 21:21 WIB
Ahmad Irwiyan Haq (Facebook)
Ahmad Irwiyan Haq (Facebook)

KLIKANGGARAN -- Ramai di Faceebook sebuah Surat Terbuka untuk Cak Imin atau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang dibuat dan diunggah oleh Ahmad Irwiyan Haq.

Dalam Surat Terbuka untuk Cak Imin tersebut dituliskan beberapa point penting yang disampaikan oleh Ahmad Irwiyan Haq.

Ahmad Irwiyan Haq, ketika menulis Surat Terbuka untuk Cak Imin tersebut memosisikan dirinya sebagai seorang Nahdliyin dan simpatisan PKB lama.

Berikut Surat Terbuka untuk Cak Imin yang dikutip dari akun Facebook Ahmad Irwiyan Haq pada Minggu, 27 Februari 2022.

SURAT TERBUKA BUAT CAK IMIN

Oleh Ahmad Irwiyan Haq

Baca Juga: Momen Senewen Ayus Sabyan Gagal Bujuk Anaknya, Saat Ririe Fairus Akan Terbang Ke Paris

Sebagai seorang Nahdliyin dan simpatisan PKB (PKB lama), mohon izin saya menulis surat terbuka ini.

1. Memanfaatkan sentimen agama untuk meraih simpati itu tidak baik lho, Cak. Malah menurut saya jahat banget. Cobalah berfikir lebih panjang sedikit. Efek yang akan dihasilkan tidak mudah dihapus, tidak segampang menghapus tweet. Kalau mau protes aturan Kemenag yang sedang ramai jadi perbincangan, ngopilah. Wong Gusmen itu anak buah antum.

2. Ketika aturan Kemenaker tentang JHT ramai dan banyak mendapat penolakan publik, sampean di mana? Sepertinya tak tampak dalam jangkauan saya ada suara sampean menyikapi ini. Apa karena sudah ngopi sama Bu Ida Fauziyah, Menaker yang kebetulan kader sampean dan cawagub 2018 sampean? Kok bisa-bisanya yang lebih menyuarakan keluhan kami di depan kami malah Hotman Paris. Ia malah yang ketiban ‘elektabilitas’, bukan?

Baca Juga: Foto Anang Hermansyah Saat Bersama Aurel dan Ameena, Apakah Keduanya Mirip?

3. Sampean di banyak tempat pasang baliho capres 2024. Tapi malah usul penundaan pemilu 2024. Jan-jane piyeee? Selain lucu, usulan semacam itu menghadapi benturan konstitusi dan undang-undang. Efek dominonya akan meninbulkan krisis legitimasi, konflik politik yang meluas, dan merumitkan posisi kedaulatan pemerintah dan negara. Pada akhirnya pun mengorbankan umat banyak karena banyak kebijakan yang mangkrak. Usulan begitu dengan dalih demokratis pun sangatlah tidak tepat. Ojok ngisin-ngisini lah. Jare sampean panglima santri? Kesantriannya di mana jika mindset nya ndak maslahat begitu, ndak ‘khas santri’ banget. Tolonglah dipikir maneh.

4. Buatlah podcast dan YouTube untuk menyuarakan gagasan-gagasan cemerlang sampean bagi bangsa Indonesia dan umat dunia. Sebarkan itu semua melalui pipeline dan mesin sampean ke segala penjuru. Percayalah, itu akan jauh lebih membantu mendongkrak pamor sampean. Gugahlah kami anak-anak muda untuk melihat siapa sampean dan bagaimana kecanggihan sampean dalam menyikapi tantangan bangsa dan dunia. Kami sungguh tidak tergugah dengan baliho-baliho.

Baca Juga: Kronologis Kasus yang Menyeret Nurhayati, Mahfud MD Pastikan Status 'Tersangka' Tidak Dilanjutkan

Halaman:

Editor: Muslikhin

Sumber: Facebook

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X