KLIKANGGARAN -- Sebanyak 225 kilogram emas senilai sekitar 760 miliar rubel (sekitar $ 12,7 juta) terendus akan diseludupkan keluar Rusia melalui Moskow.
Penyeludupan ratusan kilogram emas tersebut digagalkan oleh Layanan Bea Cukai Federal (FTS) pada Kamis (11/8/2022).
Penyeludupan ratusan kilogram emas ini menggunakan skema yang melibatkan dua kelompok yang terdiri dari tiga pelancong yang bertukar koper di dalam bandara Vnukovo, lansir Russia Today mengutip pernyataan FTS.
Rombongan tersebut merencanakan akan pergi menuju Uni Emirat Arab, tapi naas mereka ditangkap dengan sejumlah emas batangan di tas mereka.
Baca Juga: Rusia Memindahkan Tiga Pesawat Pencegat Supersonik Mig-31 yang Diperlengkapi Rudal
Menurut layanan bea cukai, tiga warga negara Armenia menyelundupkan emas di dalam bandara dalam tas roll-aboard mereka.
Karena Armenia adalah anggota Uni Ekonomi Eurasia, mereka tidak tunduk pada kontrol bea cukai.
Namun, begitu masuk, mereka bertukar koper dengan trio warga Rusia, yang datang dengan bagasi kosong. Rusia sedang dalam perjalanan ke Dubai di UEA.
Petugas bea cukai yang memantau kamera keamanan bandara, bagaimanapun, melihat sesuatu yang aneh – tiga penumpang menyeret koper beroda mereka dengan susah payah.
Baca Juga: Drone Ukraina Ditembak Jatuh di Sekitar Bandara Krimea!
Mereka mulai mengikuti ketiganya dan melihat mereka bertukar tas dengan pria lain, melanjutkan ke gerbang untuk penerbangan Yerevan mereka dengan lebih banyak langkah di langkah mereka.
Inspektur bea cukai memutuskan untuk melakukan pemeriksaan mendadak pada penumpang yang menuju ke UEA, yang sudah naik ke penerbangan mereka.
"Para penyelundup dengan kargo berharga ditahan oleh petugas bea cukai Vnukovo setelah menaiki pesawat mereka," kata FTS.
Setelah naik ke kapal dan memeriksa tas tersangka, petugas bea cukai menemukan 45 emas batangan, kata FTS dalam laporan awal.
Artikel Terkait
Turki Tahan Kapal Kargo Berbendera Rusia yang Membawa Gandum
Ukraina Tuduh AFP Terbius Propaganda Rusia!
Menteri Pertahanan Rusia: Senjata Kiriman Barat untuk Ukraina, malahan Dijual di Pasar Gelap
Menteri Luar Negeri Rusia, Sempat Kebingungan Diteriaki di G20 Bali
Kesepakatan Bijian-Bijian Ditandatangani Rusia, Ukraina, dan Turki di Istanbul
Moskow: Pernyataan Kanselir Jerman tentang Kemampuan Rusia Memasok Gas Bertolak Belakang dengan Fakta Lapangan
Ukraina Meminta Gas kepada AS secara Gratis padahal Harga Gas AS di Eropa Lebih Mahal dari Rusia
Gazprom Rusia Peringatkan bahwa Perusahaan Itu Tidak Bisa Menerima Turbin Utama
Diplomasi Turki dan Rusia Membuat Para Pemimpin Eropa Ketar-Ketir