Dittipideksus Bareskrim Polri segera bertemu dengan polisi Kepulauan Karibia

KLIKANGGARAN -- Divisi Humas Polri mengabarkan bahwa Dittipideksus Bareskrim Polri segera bertemu dengan polisi Kepulauan Karibia.

Pertemuan Dittipideksus Bareskrim Polri itu untuk mengusut aliran dana 7,9 juta Euro dalam kasus investasi bodong trading binary option platform Binomo.

Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara mengatakan bahwa pihaknya sudah menyurati Divisi Hubungan Internasional (Div Hubinter) untuk menghubungi beberapa negara.

Baca Juga: Apa Kata Bang Didi tentang Partai Final AFF Futsal Championship 

"Untuk police to police, kita sudah menyurati Divisi Hubungan Internasional (Div Hubinter) untuk menghubungi beberapa negara," Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara dalam keterangannya dikutip dari Humas Polri pada Jumat, 8 April 2022.

"Tentunya ini memang membutuhkan waktu dan itu sudah kita jalankan dan untuk bertatap muka dalam waktu dekat," tambahnya.

Lebih lanjut Kombes Chandra Sukma menjelaskan, uang hasil kejahatan Binomo di Indonesia mengalir ke luar negeri. Saat ini, kata Chandra, pihaknya terus melakukan proses penyidikan.

Baca Juga: Azka Corbuzier Ditantang Paris Pernandes Salam dari Binjai Tinju, Deddy Corbuzier Siap Gelar Pertandingannya

"Memang dana ini ada yang keluar ya, (tapi) kami tidak akan sebutkan di sini karena ini akan cukup menggangu proses penyidikan," ujar Chandra.

Untuk diketahui, sebelumnya Bareskrim Polri telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini.

Mereka adalah Brian Edgar Nababan selaku customer support Perusahaan 404 Group yang terafiliasi dengan Binomo di Rusia.

Baca Juga: Melalui Dinas PUTR, Kabupaten PALI Terus Membangun, Sejumlah Titik Infrastruktur Jebol Telah Diperbaiki

Lalu Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich yang membuka kelas trading privat.

Dan Indra Kenz, affiliator Binomo yang menggaet sejumlah korban untuk berinvestasi.