Dua Kali Mangkir Panggilan, Guru Indra Kenz Sekaligus Perekrut Affiliator Binomo Dijemput Paksa Polri

KLIKANGGARAN – Guru dari Indra Kenz, tersangka kasus penipuan investasi trading binary option melalui aplikasi Binomo yang bernama Fakar Suhartami Pratama, hari ini akan dijemput paksa oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri.

Penjemputan paksa dilakukan karena Fakarich, demikian Fakar Suhartami Pratama biasa dipanggil, dua kali tidak memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, ketidakhadiran Fakarich tersebut ke Mabes Polri untuk menjadi pemeriksaan tanpa alasan yang jelang.

"Sudah dua kali pemanggilan dan tidak hadir. Oleh sebab itu, selanjutnya penyidik melakukan penjemputan dengan surat perintah membawa, karena sudah dua kali tidak memenuhi panggilan penyidik," jelasnya.

Baca Juga: Ternyata Inilah yang Jadi Alasan Pemerintah Tunjuk Maudy Ayunda Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia

Baca Juga: Akhirnya Lesti Kejora Memberikan Tanggapan Mengenai Hebohnya Kalimat 'Begini Tanggapan Lesti'

Fakarich akan diperiksa penyidik penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri karena perannya sebagai guru trading tersangka investasi bodong trading binary option Binomo Indra Kenz.

Pada pemeriksaan nanti, Fakarich akan dimintai keterangan terkait ilmu trading dan perannya sebagai perekrut para affiliator.

Kombes Pol Gatot Repli Handoko tidak bisa menyebut posisi atau keberadaan Fakarich saat ini. Alasannya agar proses penyidikan dan upaya penjemputan paksa tidak terganggu.

"Tidak bisa disampaikan," tukas Gatot.

Baca Juga: Penasaran Apa Agama Jada Pinkett Smith karena Melihatanya Berhijab di Akun Instagramnya? Ini Jawaban Jada

Baca Juga: Indonesia Menyisakan 4 Wakilnya di Perempat Final Orleans Masters 2022, Inilah Lawannya yang akan Dihadapi

Indra Kenz yang kabarnya direkrut oleh Fakarich tetalh ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan investasi trading binary option melalui aplikasi Binomo.

Dalam kasus ini, ia dijerat dengan Pasal 45 ayat 1 jo Pasal 28 Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 3, 5, 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Pasal 378 KUHP (tentang Penipuan).