Seorang Jurnalis AS Mengatakan Seharusnya yang Meninggal Ratu Elizabeth, bukan Betty White

photo author
- Sabtu, 1 Januari 2022 | 08:14 WIB
Ratu ELizabeth II (Instagram/queenelizabethiiuk)
Ratu ELizabeth II (Instagram/queenelizabethiiuk)

KLIKANGGARAN-- Seorang jurnalis mencuitkan 'harapan kematian untuk Ratu Inggris'sehingga menuai kritikan dan kecaman.

Jurnalis tersebut berbasis di AS dengan bylines di beberapa publikasi mapan.

Tweet yang dihapus itu menuai kontroversi besar sebab tampaknya berharap kematian pada Ratu Elizabeth Inggris pada Malam Tahun Baru.

Si jurnalis menanggapi kematian aktris TV dan film Amerika terkenal Betty White bukan dengan mengirimkan belasungkawa, tetapi dengan berharap kematian pada orang lain, Ratu Inggris.

Baca Juga: 5 Top Persenjataan Buatan Rusia yang Diminati Banyak Negara!

Mengutip RT dalam artikel "US journalist says Queen Elizabeth should have died instead of famous actress," jurnalis tersebut adalah Nylah Burton, seorang penulis yang berbasis di Chicago yang juga bekerja sebagai "spesialis pencegahan serangan seksual" menurut profilnya di Bustle.

"BETTY WHITE MENINGGAL?! Kenapa bukan Ratu Elizabeth?" Burton menulis di akun Twitternya yang sekarang sudah tidak berfungsi pada Jumat malam.

Menghadapi reaksi atas komentarnya, Burton tidak mundur, menggandakan komentar aslinya dalam serangkaian tweet berikutnya.

Baca Juga: Wow, Selama Tahun 2021 Polri Rekrut 83 Anggota dari Santri, 56 di antaranya Hafiz Qur'an, Apa Kata Kapolri?

“Kenapa bukan Ratu Elizabeth?? Alam semesta mengambil wanita kulit putih tua yang salah smdh," jawab Burton kepada seorang komentator, yang mencela pendapat anehnya tentang kematian Betty White sebagai "hal yang menjijikkan untuk dikatakan."

Burton kemudian mengunci akunnya dan akhirnya menghapusnya. Itu tetap tidak dapat diakses pada Jumat malam.

Sementara itu, para kritikus sentimen tidak membuang waktu, meminta outlet tempat Burton bekerja dalam upaya nyata untuk "membatalkan" jurnalis tersebut.

Baca Juga: Menyimak Layangan Putus, dalam Perselingkuhan Mereka, Siapa yang Salah Aris atau Lydia?

"Ini mengerikan dan membutuhkan tindakan segera," tulis seorang komentator, menandai Majalah Vogue dan penerbitnya Conde Nast. Yang lain memperingatkan Dukungan Twitter yang menuntut platform tersebut melarang jurnalis di bawah undang-undang "ujaran kebencian".

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X