KLIKANGGARAN--Yudha Dawami Abdas mengaku mendapatkan tekanan setelah videonya yang menegur Kang Dedi Mulyadi ketika melakukan bersih-bersih di Pasar Rebo, pada 17 November 2021 lalu.
Viralnya video Kang Dedi Mulyadi tersebut membuat Yudha Dawami Abdas menjadi bulan-bulanan warganet yang tidak menyukai aksinya.
Yudha Dawami Abdas, mahasiswa STAI Dr KHEZ Muttaqqien, hingga saat ini masih ramai diperbincangkan di kalangan para penggemar Kang Dedi Mulyadi.
Sebenarnya Yudha Dawami Abdas sudah meminta maaf secara resmi terhadap Kang Dedi Mulyadi pada akun Facebooknya, namun belakangan diketahui postingan permintaan maaf tersebut sudah hilang dari facebooknya.
Baca Juga: Menara Gereja Dibangun Satgas Yonif Mekanis 512 QY TNI di Perbatasan Papua
Menanggapi tekanan yang semakin banyak terhadap Yudha Dawami Abdas, akhirnya Kang Dedi Mulyadi mengajaknya ngopi bareng, hal tersebut diketahui dari unggahan Facebook Kang Dedi Mulyadi dan juga sudah diunggah pada kanal YouTubenya pada Selasa, 23 November.
“Saya mendengar bahwa Yudha Dawam Abdas, mengalami tekanan berat di media sosial. Selain itu, banyak orang di lingkungannya maupun di angkutan umum turut bercerita tentang Kisah Yudha tempo hari.
"Akhirnya, saya berinisiatif mengundangnya ngopi bareng sambil mendengarkan apa sajakah sesuatu yang bergejolak dalam pikirannya. Dia bercerita tentang latar belakang keluarganya yang pedagang. Sedangkan ayahnya adalah seorang guru dan sudah meninggal.
Baca Juga: Benarkah Artis Velove Vexia Menikah dengan Pria Berpeci dan Berjas Hitam?
"Saat ini dia sedang menjalani kuliah semester 8, jurusan hukum keluarga di STAI DR KHEZ Muttaqien. Saya memohon maaf kemarin keliru menyebut nama kampus, yakni STIE DR KHEZ Muttaqien.
"Bicara soal dasar hukum seorang anggota DPR RI memungut sampah, Yudha memiliki pandangan terkait pemisahan kekuasaan dalam Trias Politica ala Montesquieu. Yakni, Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.
"Saya pun menyampaikan tanggapan terkait pendapat Yudha yang menilai bahwa saya adalah anggota DPR RI rasa Satpol PP. Saya katakan bahwa lebih baik menjadi anggota parlemen rasa Satpol PP dibanding hidup tidak punya rasa dan tidak punya karya.
Baca Juga: Benarkah AS Sedang Menguji Kemampuan Menggunakan Senjata Nuklir untuk Berperang dengan Rusia?
"Yudha adalah seorang mahasiswa, tentu saja bebas untuk berbicara, begitu pun dengan warga Negara Indonesia lainnya. Namanya juga mahasiswa, tidak ada salahnya.
"Tinggal, penempatan cara dan waktu atau momentum untuk mengkritik. Selain itu, objek sasaran kritik sangat perlu untuk dipertajam lagi.
Artikel Terkait
Pilkada Jabar, Golkar di Antara Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil
Karena Ini, Dedi Mulyadi Dinilai Tidak Konsisten
Tokoh Sunda, Kang Dedi Mulyadi, Berikan Wejangan Luar Biasa Atas Viralnya Video Baim Wong Memarahi Kakek
Waspadai Penipuan Atas Nama Dirinya, Kang Dedi Mulyadi : Jangan Diulang atau Jadi Boomerang
Kang Dedi Mulyadi Membongkar Kebakaran Hutan Bambu Milik Perhutani oleh Seorang Tokoh
Kang Dedi Mulyadi Bertemu Haji Hanan, Lho Kok Nyebut-Nyebut China Segala, Kenapa Ya?
Kang Dedi Mulyadi Kian Heran, PKS Belum Terjadi, tapi Aktivitas Penggarapan Hutan Sudah Jalan, Nah Lho??
Siapa Yudha Dawami Abdas, Mahasiswa yang Menyebut Dedi Mulyadi Anggota DPR Rasa Satpol PP?