ASPEK Indonesia: Copot Menteri yang Terkait Bisnis PCR di Tengah Pandemi!

photo author
- Selasa, 9 November 2021 | 13:34 WIB
Bisnis PCR yang diduga melibatkan menteri (Dok.pexels.com/MufidMajnun)
Bisnis PCR yang diduga melibatkan menteri (Dok.pexels.com/MufidMajnun)

Mirah Sumirah mengatakan, sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis PCR, mereka tentukan sendiri harga jualnya. Sebagai pejabat Pemerintah, mereka sendiri yang menetapkan perubahan status PPKM serta memaksakan kewajiban PCR untuk berbagai keperluan.

"Konflik kepentingannya sangat 'telanjang'," tegas Mirah Sumirat.

Mirah Sumirat juga menengarai di akhir tahun ini, di saat libur Natal dan tahun baru, diduga Pemerintah akan kembali membuat pembatasan aktivitas masyarakat dan mewajibkan test PCR atau antigen kepada masyarakat.

Baca Juga: Kurang Optimal Evaluasi HPS, Pupuk Kaltim Dapat Harga Angkut Port To Port Kurang Wajar

Oleh karena itu, ASPEK Indonesia meminta agar Pemerintah menghentikan berbagai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau apapun namanya. Termasuk menghentikan kewajiban PCR maupun antigen sebagai syarat perjalanan di tengah pandemi Covid-19.

"Jangan persulit masyarakat lagi dengan berbagai kebijakan yang justru akan mematikan ekonomi masyarakat bawah," pungkas Mirah Sumirat.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X