KLIKANGGARAN-- Walikota Prabumulih, Ridho Yahya memiliki gaya unik dalam mengajak masyarakat Indonesia yang ekonominya mampu untuk membantu sesama.
Menurut Walikota Prabumulih dua periode itu, kekayaan yang kita miliki tidak akan dibawa mati. Yang dibawa mati itu hanyalah sehelai kain kafan, yang lainnya tinggal semua di dunia.
Ucapan Walikota Prabumulih perihal ajakan untuk bersedekah itu diposkan videonya oleh akun Instagram @Prabumulihberdalu. Dalam video itu terlihat sejumlah orang dengan latar belakang kantor Pemerintah Kota Prabumulih.
Baca Juga: Jangan Lupa ya, Mulai 26 Oktober Beli Tiket KA Wajib Gunakan NIK
"Kepada warga mampu di seluruh Indonesia. Kapan lagi kita peduli pada warga yang susah. Harta itu tidak dibawa mati. Yang dibawa mati itu kain kafan. Yang lainnya hanya tinggal di dunia," kata Walikota Prabumulih, Ridho Yahya.
"Makanya saya mengajak. Kita itu selalu pulang tapi mati pasti. Siapkah kita mati siang hari ini atau hari ini? Jawabnya ada pada diri kita masing-masing, kalau merasa belum, masih ada kesempatan untuk berwakaf, berinfaq dan berbuat baik sebagainya," pesan Ridho Yahya.
Untuk diketahui, Ridho Yahya adalah Walikota Prabumulih dua periode loh. Sebelum menjabat walikota, ia adalah Wakil Walikota Prabumulih pada eranya Rahman Djalili.
Baca Juga: Cerita Mistis Makam Keramat Murid Pangeran Diponegoro di Sleman
Dalam memimpin kota nanas, Ridho bak seorang pemimpin yang bertangan dingin. Dengan gayanya yang bersahaja Goliat pembangunan di Kota Prabumulih bisa masyarakat rasakan saat ini.
Ridho Yahya diketahui juga sosok pemimpin yang rajin blusukan ke tengah-tengah masyarakat. Eh, tapi bukan sekedar masuk got atau gorong-gorong yupzz.. pemimpin satu ini memiliki budaya rajin melayat jika ada warganya yang meninggal dunia. Hal itu acap kali dilakukan sebelum Ridho Yahya pergi bekerja.***
TONTON VIDEONYA:
Artikel Terkait
Wagub Jambi, Abdullah Sani: Peringatan Maulid Nabi Menyadarkan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan
Peringatan Hari Santri 2021 di Ponpes Hidayatul Qur'an Dilaksanakan Sederhana, Ini Pesan Pengasuh Ponpes
TNI Mempererat Hubungan dengan Masyarakat Papua di Ujung Timur Indonesia
Kenali Sejarah Muara Enim Mulai Marga Yang Mendiami, Hingga APBD-nya Yang Besar
Imbauan Prokes di Perbatasan Terus Digalakkan Satgas Yonif Mekanis 512 QY
Sejarah! Sebelum 1980, Kabupaten Muara Enim dengan Nama LIOT Loh!
Pemancing Ditemukan Tim SAR Mengapung Tak Bernyawa di Pantai Karang bolong, Kebumen.
Terungkap, Sumber Senjata KKB dan OPM di Papua dan Papua Barat! Ternyata, Ini Tokh Pemasoknya
Inspektorat Temukan Ada Penyimpangan Dana Surveilans Puskesmas Muara Bulian Sebesar Rp125,3 juta