Di Purbalingga Sampah Dimanfaatkan untuk Sumber Pendapatan Asli Desa atau PADes. Bagaimana Caranya ya?

photo author
- Selasa, 5 Oktober 2021 | 18:32 WIB
Bupati saat penyerahan sepeda motor di Desa Kedungbenda, Kemangkon, Selasa (05/10/2021) (Humas Pemkab Purbalingga)
Bupati saat penyerahan sepeda motor di Desa Kedungbenda, Kemangkon, Selasa (05/10/2021) (Humas Pemkab Purbalingga)

"Terutama dalam menunjang perannya dalam menggerakan 3R : reduce, reuse dan recycle sampah bersama masyarakat,” katanya.

Mustofa, salah satu perwakilan bank sampah Lawasari Desa Langkap mengucapkan terimakasih atas bantuan sepeda motor pengangkut sampah ini.

“Motor ini akan sangat menunjang operasional kami, yang dulu kami mengangkut sampah menggunakan motor pribadi,” katanya.

Baca Juga: Pencemaran Nama Baik Luhut Binsar Pandjaitan, Haris Azhar Pekan Depan Diperiksa Polda Metro Jaya

Bank sampah Lawasari, saat ini tengah fokus dalam pengolahan sampah limbah industri sapu tepes (sabut kelapa) menjadi media tanam Cocopeat dan pengolahan sampah menjadi pupuk organik. Kedua produk tersebut sangat bermanfaat untuk membantu penyemaian bibit sayuran ataupun penanaman tanaman hias.

“Kami sudah sempat ada permintaan 8 ton dari para petani di Gunungmalang Desa Serang (Karangreja), tapi kami belum menyanggupi karena kami belum memiliki mesin pencacah untuk memproduksi lebih cepat,” katanya.

Baca Juga: 40 Karyawan PLN yang di-PHK Tuntut Keadilan

Ia berharap selanjutnya Pemkab Purbalingga bisa membantu mesin pencacah sampah untuk membantu produksi. Ia optimis, jika bank sampah lebih produktif akan bisa lebih mandiri tanpa lagi mengharap bantuan dari APBDesa.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan lapangan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X