"Terutama dalam menunjang perannya dalam menggerakan 3R : reduce, reuse dan recycle sampah bersama masyarakat,” katanya.
Mustofa, salah satu perwakilan bank sampah Lawasari Desa Langkap mengucapkan terimakasih atas bantuan sepeda motor pengangkut sampah ini.
“Motor ini akan sangat menunjang operasional kami, yang dulu kami mengangkut sampah menggunakan motor pribadi,” katanya.
Baca Juga: Pencemaran Nama Baik Luhut Binsar Pandjaitan, Haris Azhar Pekan Depan Diperiksa Polda Metro Jaya
Bank sampah Lawasari, saat ini tengah fokus dalam pengolahan sampah limbah industri sapu tepes (sabut kelapa) menjadi media tanam Cocopeat dan pengolahan sampah menjadi pupuk organik. Kedua produk tersebut sangat bermanfaat untuk membantu penyemaian bibit sayuran ataupun penanaman tanaman hias.
“Kami sudah sempat ada permintaan 8 ton dari para petani di Gunungmalang Desa Serang (Karangreja), tapi kami belum menyanggupi karena kami belum memiliki mesin pencacah untuk memproduksi lebih cepat,” katanya.
Baca Juga: 40 Karyawan PLN yang di-PHK Tuntut Keadilan
Ia berharap selanjutnya Pemkab Purbalingga bisa membantu mesin pencacah sampah untuk membantu produksi. Ia optimis, jika bank sampah lebih produktif akan bisa lebih mandiri tanpa lagi mengharap bantuan dari APBDesa.**
Artikel Terkait
Sampah Plastik di Banyumas akan Diolah Menjadi Bahan Bakar Alternatif di Pabrik Semen
Wow, Mahasiswa KKN UMP Purwokerto ini Menciptakan Tong Sampah Cegah Covid-19
Banjir Lagi, Karena Pemeliharaan Sistem Drainase Pemprov DKI Jakarta Terkendala Masalah Sampah
Soal TPST Bantargebang, Kota Bekasi Minta Pemprov DKI Kelola Sampah Menjadi Energi Terbarukan. Sanggup?
Di Tegal, Ada Sekolah Berbayar Sampah Rumah Tangga