KLIKANGGARAN – Nahdlatul Ulama (NU) kini memiliki nahkoda baru menggantikan Kiai Said Aqil Siroj, yaitu KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Kakak kandung Menteri Agama itu Jumat (24/12/2021) terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Mukmar NU di Lampung setelah mengalahkan petahana yaitu Kiai Said Aqil Siroj.
Gus Yahya memperoleh suara dari muktamirin sebanyak 337 sedangkan Kiai Said Aqil Siroj 210 suara.
Pemilihan Ketua Umum PBNU sendiri dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama ada tiga calon yaitu patahanan Kiai Said Aqil Siroj, As'ad Said Ali dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Baca Juga: Bintang Spider-Man dan Nominator Peraih Oscar, Akui Kecanduan Seks, Tiduri Mahasiswi Sekolah Akting
Dalam pemilihan pertama Gus Yahya, yang menjadi juru bicara saat Gus Dur menjadi presiden itu mengantongi sebanyak 327 suara, sedangkan Kiai Said mendapat 203 suara, serta As'ad Ali 17 suara.
Karena tidak ada yang mayoritas, maka pemilihan ketua umum dilanjutkan ke putran kedua dengan peserta dua calon ketua umum yang memperoleh suara paling banyak yaitu Gus Yahya dan Kiai Said Aqil.
Dua calon yang memperolah suara terbanyak maju ke putaran kedua yang pemilihannya dilakukan pada Jumat pagi (24/12/2021).
Pada pemilihan putaran kedua ini, kakak kandung Menteri Agama itu memperoleh suara sebanyak 337 sedangkan Kiai Said Aqil Siroj 210 suara.
Dengan perolehan suara itu berati 17 suara yang di putaran pertama memilih Kiai As'ad terpecah ke dua calon. 7 suara memilh ke calon Kiai Said dan 10 suara memilih Gus Yahya.
Baca Juga: Bupati PALI Dampingi Kemenkumham Tinjau Lokasi Pembangunan Lapas di Simpang Empat Tambak
Dengan demikian Gus Yahya akan menjadi nahkoda baru untuk PBNU selama lima tahun ke depan 2021-2026 berduet dengan Rais Am KH. Miftachul Ahyar**