Selain pemeriksaan primer, tim forensik juga melakukan pengujian sekunder untuk memperkuat hasil identifikasi.
“Dua kerangka jenazah itu yang ditemukan diperiksa baik itu dari pemeriksaan sekunder itu dari tulang yang ditemukan,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa tim juga memeriksa barang-barang yang masih melekat pada jenazah, termasuk perhiasan dan pakaian.
Baca Juga: Ledakan Hebat Guncang SMAN 72 Kelapa Gading Saat Salat Jumat, 54 Orang Luka dan Polisi Temukan Dua Senjata Api
“Juga pemeriksaan primer itu adalah pemeriksaan gigi dan juga pemeriksaan perhiasan yang masih ada melekat begitu ya,” pungkas Hastry.
Ditemukan di Gedung Kosong Kawasan Kwitang
Penemuan dua kerangka manusia ini sempat mengejutkan warga sekitar dan viral di media sosial.
Dua jasad itu ditemukan di gedung kosong di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, dalam kondisi yang sudah membusuk dan hanya tersisa tulang belulang.
Temuan ini lantas dikaitkan dengan laporan dua pengunjuk rasa yang dinyatakan hilang setelah aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada Agustus 2025 yang berujung ricuh.
Kepolisian kemudian membentuk tim gabungan yang terdiri dari penyidik Polda Metro Jaya, ahli forensik Puslabfor Polri, serta tim Laboratorium Kedokteran Kepolisian (Labdokkes) untuk mengungkap identitas dan penyebab kematian korban.
Fokus Selanjutnya: Penyebab Kematian
Kini, setelah identitas keduanya dipastikan sebagai Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, penyidik berfokus untuk mengungkap penyebab kematian dan dugaan keterkaitannya dengan aksi unjuk rasa Agustus 2025.
Pihak keluarga korban telah diberitahu hasil identifikasi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.
Dengan hasil ini, kasus dua pengunjuk rasa yang hilang selama tiga bulan terakhir resmi menemui titik terang — namun membuka pertanyaan baru mengenai apa yang sebenarnya terjadi saat aksi berlangsung.**
Artikel Terkait
4 Fakta Terbaru Kasus Eko-Bima hingga Reno-Farhan yang Hilang Pasca Demo Agustus 2025, Polisi Ungkap Alasan hingga Proses Pencarian
Polri Kejar Dalang Demo Agustus 2025: Dugaan Pendana Gelap, Aktor Asing hingga Analisis Medsos Jadi Pintu Investigasi
Uya Kuya Kenang Rumah yang Dijarah Oknum Demo: Barang Anak Hilang, Luka Hati Lebih Berat dari Kehilangan Harta
Ribuan Warga Nagan Raya Demo Damai: Minta Gubernur Aceh Kaji Ulang Penutupan Tambang Emas Rakyat yang Jadi Sumber Nafkah
Ribuan Guru Madrasah Demo di Monas, Desak Pemerintah Beri Kuota ASN-PPPK, Bayar Tunggakan Gaji, dan Akui Masa Kerja Inpassing