Polisi Pastikan Dua Kerangka di Kwitang Adalah Demonstran yang Hilang Sejak Aksi Agustus, yaitu Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid

photo author
- Jumat, 7 November 2025 | 18:30 WIB
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti (tengah) ungkap proses identifikasi dua kerangka di Kwitang yang kini telah diketahui identitasnya ( (YouTube/Hastry Forensik))
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti (tengah) ungkap proses identifikasi dua kerangka di Kwitang yang kini telah diketahui identitasnya ( (YouTube/Hastry Forensik))

(KLIKANGGARAN) --Misteri dua kerangka manusia yang ditemukan di sebuah gedung kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, akhirnya terungkap.


Hasil penyelidikan Polda Metro Jaya memastikan bahwa keduanya merupakan dua pengunjuk rasa yang hilang sejak demonstrasi Agustus 2025 lalu, yaitu Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid

Pengumuman resmi hasil identifikasi tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya pada Jumat, 7 November 2025.


Acara itu turut dihadiri oleh perwakilan kepolisian, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, pemilik gedung tempat penemuan kerangka, dan keluarga korban yang sebelumnya melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

Baca Juga: Korea Masters 2025: Raymond/Joaquin Taklukkan Unggulan Kedua Korea, Melaju ke Semifinal Bersama Dhinda di Sektor Tunggal Putri

Hasil Tes DNA dan Odontologi Forensik

Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, menjelaskan bahwa proses identifikasi dilakukan secara ilmiah melalui dua metode utama, yaitu uji DNA dan odontologi forensik (analisis gigi).

“Dari hasil pemeriksaan DNA dan odontologi forensik bahwa nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002, sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputra Dewo,” ujar Hastry.

Ia melanjutkan, hasil serupa juga didapat pada kerangka kedua yang berhasil diidentifikasi dengan tingkat kecocokan tinggi.

“Dilakukan pemeriksaan identifikasi primer berupa hasil pemeriksaan DNA dari tulang nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai ,” tambahnya.

Baca Juga: Korea Masters 2025: Pemain Tunggal Putri IndoneDhinda Lolos ke Semifinal Usai Taklukkan Wakil Korea, Siap Tantang Unggulan Pertama dari Chinese Taipei

Proses Identifikasi Dilakukan Berlapis

Menurut Brigjen Hastry, proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan bertahap untuk memastikan hasil yang valid.

“Dilakukan pemeriksaan identifikasi primer berupa pemeriksaan pada gigi yaitu odontologi forensik yang terdapat kesamaan titik dengan teknik superimpos dan dua pengambilan sampel DNA dari tulang,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X