Tragedi Pejaten Barat: Polisi Dalami Dugaan Eksploitasi Anak di Balik Kematian Remaja Terapis Spa dan Tunggu Hasil Autopsi Korban

photo author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 09:36 WIB
Polisi masih menyelidiki kasus penemuan mayat perempuan di kawasan Pejaten Barat yang diduga merupakan seorang terapis di bawah umur.  ((Unsplash/David von Diemar))
Polisi masih menyelidiki kasus penemuan mayat perempuan di kawasan Pejaten Barat yang diduga merupakan seorang terapis di bawah umur. ((Unsplash/David von Diemar))

 

(KLIKANGGARAN) — Publik dikejutkan oleh penemuan jasad perempuan muda di lahan kosong kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Korban diketahui masih di bawah umur dan diduga bekerja sebagai terapis spa, sehingga memunculkan dugaan kuat adanya praktik eksploitasi anak di bawah umur.

Pihak kepolisian hingga kini masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.

Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Korban diketahui berinisial RTA (14) dan disebut bekerja di Deltas Spa.
Menurut Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, sejauh ini korban dipastikan tidak dalam kondisi hamil, namun hasil lengkap autopsi masih ditunggu.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Tegaskan Sikap Soal Amnesti Pajak: Tolak Pengampunan Rutin, Fokus pada Sistem Pajak Berintegritas

“Untuk penyebab kematian dan kondisi jenazah masih menunggu hasil autopsi, tapi sejauh ini yang diketahui korban tidak dalam keadaan hamil,” ujar Citra pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

“Hasil resminya kami masih menunggu, tapi saat kami dampingi proses autopsi dokter menjelaskan korban tidak dalam keadaan hamil dan tidak pernah hamil juga,” tambahnya.

Pemeriksaan Pihak Spa

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo menyampaikan bahwa pihaknya akan memeriksa manajemen spa, khususnya bagian rekrutmen, untuk menelusuri proses penerimaan korban yang masih di bawah umur.

“Manajer sudah dipanggil. Kami panggil yang rekrutmennya dulu, untuk mengetahui bagaimana proses penerimaan para terapis ini. Harusnya Kamis kemarin, tapi mereka minta mundur minggu depan,” kata Ardian.

Baca Juga: Duduk Perkara Pencopotan Sekretaris Lurah Petojo Selatan karena Gaya Hidup Mewah: Pemprov DKI Tegaskan Integritas ASN

Selain itu, polisi juga masih menunggu hasil visum guna memastikan penyebab kematian. Dugaan sementara, korban bisa saja terjatuh atau melompat, namun belum ada kesimpulan final.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X