(KLIKANGGARAN) – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap pria berinisial WFT (22) yang diyakini sebagai sosok di balik akun X (Twitter) @bjorkanesiaa, yang dikenal publik dengan nama Bjorka.
WFT dituding melakukan akses ilegal terhadap data nasabah salah satu bank swasta dengan modus manipulasi data seolah-olah berasal dari database resmi bank tersebut.
“Peran dari tersangka, yang bersangkutan adalah pemilik akun media sosial X dengan nama akun Bjorka dan @bjorkanesiaa versi 2020,” ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak dalam konferensi pers, Kamis (2/10/2025).
“Kemudian perannya yang kedua, mengunggah tampilan database akun nasabah salah satu tampilan database akun nasabah salah satu bank swasta di Indonesia dan mengambil tampilan database akun nasabah bank dari dark forum,” imbuhnya.
Penangkapan WFT dilakukan pada 23 September 2025 di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Identitas Bjorka yang Terkuak
Proses pengungkapan identitas ini memakan waktu hingga enam bulan. Polisi harus melacak jejak digital dan mengumpulkan bukti sebelum menetapkan WFT sebagai tersangka.
“Selama ini pelaku sudah memiliki akun di beberapa biasa kita kenal dark web, sudah mulai mengeksplor sejak tahun 2020. Saat kita mulai mengeksplor di situ, akan ada banyak hal yang aneh kita temukan, salah satunya adalah data terkait data-data pribadi yang dijual oleh para pelaku, hacker, atau ransomware,” ujar Wakil Direktur Reserse Siber AKBP Fian Yunus.
Fian menambahkan, akun Bjorka aktif pada Desember 2024 sebelum bertransformasi dengan berbagai nama samaran. Pada Desember 2024 menjadi SkyWave, Maret 2025 berganti Shiny Hunter, lalu Agustus 2025 memakai identitas Opposite 6890.
“Tujuan pelaku melakukan perubahan nama untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam email, telepon, atau apapun sehingga yang bersangkutan sangat susah dilacak,” jelas Fian.
Data Dijual dengan Kripto
Penyidikan juga mengungkapkan bahwa WFT memiliki sejumlah data lain, baik dari dalam maupun luar negeri, yang dijual di forum gelap.
Artikel Terkait
Instruksi Presiden: Kementerian PU Gerak Cepat Data dan Rehabilitasi 74 Fasilitas Umum Rusak Akibat Aksi Demo di 12 Provinsi.
Mensos Ajukan Tambahan Rp12 Triliun ke DPR, Alokasinya untuk Data Sosial, Sekolah Rakyat, Bansos Tepat Sasaran, hingga Makan Lansia
Soroti Perbedaan Data Kemiskinan BPS dan Bank Dunia, Ferry Latuhihin Ingatkan Publik Pahami Metode agar Tak Salah Tafsir Angka
Perlindungan Data Pribadi, KPU Larang Publik Akses Ijazah Capres-Cawapres demi Hindari Resiko Konsekuensi Bahaya