Palembang,Klikanggaran.com - Pernyataan KPU Sumsel merilis harta Cagub Herman Deru sebesar Rp34,5 miliar pada saat pencalonan Gubernur 2018, mungkin setelah 2 (dua) tahun memimpin Sumsel, harta Gubernur Sumsel telah meningkat secara drastis.
Berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat Sumsel yang dinyatakan oleh lembaga independen sebagai Provinsi termiskin ke-10 (sepuluh) di Indonesia. Miris dan menyedihkan karena Sumsel merupakan daerah kaya akan tambang serta sumber energi listrik nasional.
PT Bukit Asam dengan produksi batu bara 50 juta ton, tambang batu bara swasta dengan produksi 60 juta ton, Hutan Tanaman Industri dengan luasan 1 juta Hektar, Kebun Sawit pengusaha Non pribumi puluhan ribu hektar, PT Pusri dan puluhan tambang minyak tidak mendongkrak ekonomi rakyat. Kekayaan alam dan perkebunan luas kurang menyentuh ekonomi rakyat dan hanya menumpuk kekayaan segelintir orang saja.
Mega - mega proyek yang tidak menyentuh ekonomi kerakyatan seperti site development rencana pemindahan kantor Gubernur Rp145 milyar, perbaikan monpera, rehab situs sriwijaya, dan banyak lagi proyek yang tak menyentuh ekonomi rakyat menjadi skala prioritas. Sementara itu ada masyarakat yang gantung diri karena malu menjadi orang miskin dan orang - orang di bawah garis kemiskinan mengharapkan belas kasihan di seputaran lampu merah.
Dengan hasil survey yang menempatkan Sumsel Provinsi nomor 10 termiskin di NKRI, saya pernah dengar Sumsel pernah masuk peringkat 4 (empat ) terkaya di NKRI tapi kenapa menjadi salah satu provinsi termiskin saat ini. Harus menjadi perhatian khusus Bapak Herman Deru untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan memfokuskan program ekonomi kerakyatan. Ada baiknya program infrastruktur berbiaya mahal yang dilakukan Pemprov Sumsel ditunda dahulu hingga ekonomi kerakyatan berjalan baik.
Penulis: Deputy MAKI Sumsel, Ir Feri Kurniawan