Akhir Drama Epik Champion-Yuda

photo author
- Minggu, 29 Mei 2016 | 02:45 WIB
Museum Real Madrid
Museum Real Madrid

KlikAnggaran.- Baratayuda adalah sebuah epik peperangan. Epik yang terus diceritakan dari satu generasi ke generasi lainnya. Di dalam proses itu, terjadi pewarisan nilai-nilai yang mereka percayai akan membawa mereka mencapai keagungan. Tetapi, Baratayuda adalah epik terjadi pada masyarakat masa lalu. Masyarakat modern perlu epik baru. Epik yang menawarkan para ksatria baru sebagai idolanya. Dan, epik itu berlangsung semalam di Stadion San Siro, Milan, Italia.

 

Epik “peperangan” di San Siro itu terjadi antara Real Madrid dan Atletico Madrid, dua klub yang berseteru lama  di pentas sepak bola Spanyol.  Pada akhirnya,  “si Kuping Besar”,  piala  untuk klub terbaik di  Eropa itu, kembali jatuh ke tangan Real Madrid,  klub yang suka menganggap trofi ini sebagai milik mereka sendiri. Real Madrid telah memenangi trofi itu sebanyak  11 kali sekarang, 4 kali lebih baik dari Milan di tempat kedua, dan itu menjadikan Real Madrid sebagai klub yang luar biasa di mana jumlah piala yang mereka dapatkan sama banyaknya dengan jumlah piala yang  dimiliki Barcelona, Manchester United dan Juventus apabilan disatukan.

Namun
, tepuk tangan spontanyang bergemuruh pada akhir laga yang keras itu datang dari pendukung Atletico Madrid sebagai penghormatan atas segala apa yang telah diberikan oleh para ksatria yang menjadi idola mereka di lapangan,  dan mungkin hanya mereka yang memiliki hati batu saja yang  tidak bersimpati dengan tim Diego Simeone itu. Mereka memberikan segalanya, seperti yang mereka selalu lakukan, sebelum datangnya klimaks yang menyakitkan itu. Mendorong mereka menjatuhkan diri di atas lutut mereka seperti mereka telah lakukan di Lisbon dua tahun lalu.

The deja vu  kekalahan di Lisbon dua tahun lalu sepertinya  akan menimpa kembali  Atletico ketika mereka melihat kembali Griezmann gagal mengeksskusi penalti di awal babak kedua. Namun, harapan untuk meraih kemengan kembali bersemi saat  Yannick Carrasco, pemain pengganti, mengubah jalannya pertandingan dengan menyamakan kedudukan sehingga pertandingan memasuki wakktu ekstra.

Sebelum kick-off pertandingan, sebuah banner raksasa di Curva Sud  dibentangkan dan terbaca , "Tus Valores Nos Hacen Creer." Apabila  diterjemahkan, kata-katanya bermakna, ‘nilai-nilai Anda membuat kita percaya’.  Lantas, pertanyaannya adalah nilai-nilai apa yang membuat para pendukungnya percaya?  Nilai-nilai itu adalah tipe yang setiap klub sepak bola selalu inginkan: keinginan bermain sepak bola secara luar biasa, penolakan untuk mengalah kepada tim mana pun,  dan kebersamaan yang spektakuler!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mang Kamil

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X