Sibling Rivalry "Bersaudara Untuk Bermusuhan"

photo author
- Kamis, 5 Mei 2016 | 07:37 WIB
images_SIBLING-RVALRY
images_SIBLING-RVALRY

Wahai kawan, Tuhanmu yang satu adalah Tuhanku. Leluhurmu yang satu, juga leluhurku, dia Ibrahim. Kitab sucimu dan kitab suciku adalah tulisan manusia, bukan Tuhan. Kitab suci tidak jatuh dari langit atau awan. Manusia membuatnya sebagai catatan sejarah dari hiruk pikuk zaman.

Bukankah kita semua keturunan Adam, dan Adam berasal dari tanah? Tapi mengapa kita begitu sombong, merasa diri paling benar dan paling suci? Mengapa kita harus bermusuhan, bertengkar, bahkan saling membunuh? Membunuh atas janji keselamatan (surga), atas dogma agama paling sempurna, dan umat terbaik-terpilih.

Sungguh, Tuhan telah menciptakan laki-laki dan wanita, dan menjadikannya bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, tiada lain untuk saling mengenal. Bukankah orang yang paling mulia diantara kita di sisinya, ialah orang yang paling bertaqwa (Sholat & Sedekahnya).

Sebab, intinya bukan beragama, melainkan bertuhan bukan?

 

Oleh: Bung Ghopur, Kampung Rawa, 2008

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdullah Taruna

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X