Penduduk Negeri Miskin Cenderung Lebih Relijius

photo author
- Rabu, 27 April 2016 | 04:06 WIB
negeri miskin lebih religius
negeri miskin lebih religius

KETIKA ditanyakan “Apakah agama sangat penting dalam kehidupan mereka?”, jawabannya bergantung di negeri mana Anda tinggal. Jika menjawab “Ya”, mungkin Anda merupakan salah satu penduduk di negeri yang tergolong miskin. Sebaliknya, jika jawaban Anda “tidak”, maka negara Anda adalah salah satu negara kaya yang berada di Eropa atau Amerika Utara.

Laporan riset PEWResearchCenter yang dipublikasikan lewat laman web resminya (19/4) menyebutkan bahwa penduduk negeri-negeri yang tergolong miskin cenderung lebih relijius dibandingkan dengan penduduk di negeri-negeri  kaya.  Negeri-negeri Subsahara yang GDP per kapitanya di bawah $10.000,00 mempunyai penduduk yang cenderung menganggap agama sangat penting dalam kehidupan mereka. Sebaliknya, penduduk di negeri-negeri Eropa, Amerika Utara, Korea Selatan, Jepang, dan Australia yang GDP per kapitanya di atas $30.000,00 cenderung mengatakan agama kurang penting dalam kehidupan mereka.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia memeiliki GDP per kapita pada tahun 2015 sebesar $11.300,00. Jumlah itu mengalahkan Filipina, Pakistan, dan Indonesia. Tetapi, masih di bawah Malaysia. Bisa ditebak, penduduk di negeri-negeri tersebut cenderung mengatakan agama sangat penting dalam kehidupan mereka.

Apa yang terjadi? Apakah kemakmuran mengikis keimanan mereka terhadap agama ataukah kemiskinan yang mendekatkan mereka kepada agama?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mang Kamil

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X