Pemira E-Voting Sebagai Kemajuan Sistem Demokrasi

photo author
- Kamis, 6 Oktober 2016 | 00:52 WIB
images_berita_Sep16_1-AFDHAL-Evoting
images_berita_Sep16_1-AFDHAL-Evoting

Pemira E-Voting merupakan sistem pemungutan suara menggunakan teknologi informasi. Kampus sebagai medan berkumpul orang-orang intelektual menjadi hal wajar untuk penerapan sistem berbasis teknologi. Demokrasi kampus harus semakin maju dari waktu ke waktu sehingga mampu menggalang partisipasi pemilih yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa. Terciptanya suasana iklim demokrasi kampus yang damai, demokratis, dan berintegritas harus menjadi tujuan bersama seluruh elemen civitas akademika.

 

(Baca juga: Tolak E-Voting, KPRM UIN Suska Riau Terindikasi Tidak Independent)

E-Voting merupakan bentuk kecanggihan demokrasi yang patut didukung oleh siapa pun. UIN Suska Riau sebagai kampus yang memiliki visi World Class University menjadi suatu keharusan untuk menggunakan sistem demokrasi berbasis teknologi.

Pemilu berbasis E-Voting bukanlah hal baru dalam dunia demokrasi, sistem E-Voting telah dipakai oleh negara untuk melakukan proses pemilu, yaitu Hindia dan Brazil. Sebagai salah satu kampus ternama di tanah air, Universitas Indonesia telah menggunakan sistem pemira E-Voting untuk memilih presiden dan wakil presiden mahasiswa.

Dalam skala daerah, Universitas Riau sebagai kampus inspirasi pergerakan dengan jumlah mahasiswa terbesar telah menggunakan sistem pemira E-Voting sejak tahun 2013 sampai 2016. Dalam tiga periode pemilihan presiden dan wakil presiden mahasiswa, Universitas Riau sukses menggelar pemira yang damai, demokratis, dan berintegritas bagi masyarakat kampus.

Sebagai alumni UIN Suska Riau, saya sangat apresiasi dan bangga terhadap langkah Rektor dan WR III merestui pemira E-Voting. Terobosan yang dicetuskan melalui Forum Wakil Dekan III se UIN harus diacungi jempol dan disambut gembira oleh seluruh mahasiswa. Kebijakan ini bagaikan anugrah bagi mahasiswa UIN dalam sejarah demokrasi kampus UIN Suska Riau yang terus mengalami kemajuan sistem.

Demokrasi mahasiswa UIN Suska Riau telah menunjukkan kemajuannya, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau merupakan fakultas pertama yang melakukan terobosan demokrasi dengan sistem pemira E-Voting. Fakultas Saintek ini layak diberikan apresiassi mendalam dari pimpinan kampus dan berbagai kalangan atas terobosan itu.

Sistem ini sejatinya bisa menjadi rujukan bagi kampus-kampus yang ada di Provinsi Riau untuk menerapkan sistem E-Voting dalam pesta demokrasi mahasiswa. Pemira E-Voting diharapkan mampu menciptakan iklim demokrasi yang lebih sehat, bersahabat, efektif, dan efisien baik dari segi tenaga maupun pengeluaran anggaran.

Pengalaman saya selama berkiprah dalam pemira UIN, organisasi Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) dan Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) UIN Suska Riau memberikan catatan penting seputar dinamika demokrasi kampus bahwa pemira selalu menjadi ajang konflik horizontal antar mahasiswa. Benturan fisik selalu terjadi di tempat pemungutan suara, rekapitulasi surat suara, dan penetapan calon terpilih sehingga budaya intelektual yang mengedepankan data dan fakta tidak lagi berarti.

Pemira E-Voting akan memberikan ruang ekspresi demokrasi yang sama bagi mahasiswa untuk memberikan hak suara berbasis teknologi yang lebih maju. Tidak ada alasan untuk menolak kecanggihan proses demokrasi yang telah digagas oleh ide-ide brilian intelektual kampus. E-Voting adalah bentuk kemajuan dan kecanggihan demokrasi, maka kampus sangat layak untuk menerapkan sistem ini. Menolak E-Voting sama artinya menginginkan kemunduran sistem demokrasi, mendukung kecurangan penggelembungan suara, dan kerusuhan antar mahasiswa.

Penulis adalah Ketua Umum Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pekanbaru Periode 2016 - 2018.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X