(3) Sudah berusia di atas 50 tahun ditambah penyakit penyerta sebesar 10,44%
(4) Infrastruktur dan protocol kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di sekolahnya belum memadai sebesar 14,31 %
(5) Lainnya sebesar 6,8%, Jawaban lainnya diantaranya adalah belum ada sosialisasi protocol kesehatan dari pihak sekolah dan Tidak memiliki kendaraan pribadi, sehingga harus naik angkutan umum yang rentan tertular covid
Baca juga: Program Kuota Gratis Dilanjutkan di 2021: Kemendikbud
“Mayoritas responden memang menolak buka sekolah tatap muka karena masih tinggi kasus, pandemic belum dapat dikendalikan pemerintah, sehingga mereka sangat khawatir tertular covid 19, apalagi untuk guru-guru yang usianya sudah lebih dari 50 tahun dan disertai pula dengan penyakit penyerta seperti diabetes, jantung dan lain-lain,” pungkas Heru.
Rekomendasi
Pertama, FSGI mendorong pemerintah daerah untuk hati-hati dalam memutuskan membuka sekolah pada Januari 2021 karena kasus covid masih tinggi dan belum dapat dikendalikan;
Kedua, FSGI mendorong pemerintah tetap menetapkan bahwa 4 Januari 2021 sebagai awal semester genap, namun bukan berarti pembelajaran tatap muka dilakukan pada 4 Januari 2021, karena masih butuh waktu lama dalam penyiapan infrastruktur dan protocol kesehatan adaptasi kebiasaan baru di sekolah;
Ketiga, FSGI mendorong pembukaan sekolah di mulai dari kelas paling atas, pada jenjang paling tinggi dan disertai ujicoba dengan 25% siswa;
Keempat, FSGI mendorong tes antiden untuk seluruh pendidijk dan peserta didik yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.