Terlepas dari upaya Netanyahu dan sekutunya untuk menggambarkan protes hanya sebagai Ashkenazi, kerumunan yang telah berkumpul di depan kediamannya selama berbulan-bulan sekarang cukup beragam. Di antara para pengunjuk rasa yang setia adalah orang-orang dari berbagai asal, dari wanita muda bertato hingga pria yang mengenakan kippa.
Kritik terhadap Netanyahu juga melintasi garis etnis-agama. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa hanya 30 persen orang Yahudi dari denominasi tradisional (yang cenderung Mizrahi / Sephardi), dan hanya 20 persen dari sekuler (yang cenderung Ashkenazi) berpikir bahwa motif Netanyahu adalah kesejahteraan negara atau ideologi. Mayoritas tradisional (52 persen) dan mayoritas absolut di antara sekuler (68 persen) berpikir bahwa Netanyahu terutama didorong oleh masa depan hukumnya. Konstituennya yang paling setia adalah anggota komunitas ultra-ortodoks Ashkenazi dan Sephardi.
"Para perusakmu dan mereka yang membuatmu sia-sia akan keluar dari padamu," (Yesaya 49:17) nabi Yesaya memperingatkan orang-orang Israel. Darimu, bukan dari Dubai dan bukan dari Riyadh. Normalisasi harus dimulai di rumah.
Artikel ini merupakan terjemahan dari “Netanyahu is pitting Jews against Jews” yang dipublikasikan di Al Jazeera pada 3 September 2020, dengan link: https://www.aljazeera.com/indepth/opinion/netanyahu-pitting-jews-jews-200901155252820.html