opini

SAPARDI, LELAKI TUA DAN LAUT, SERTA KISAH PUISI ESAI

Minggu, 19 Juli 2020 | 15:17 WIB
IMG_20200719_151125

Tim 8 dalam buku itu, ikut memilih saya sebagai salah satu penyair yang berpengaruh. Puisi esai yang saya perkenalkan, juga diikuti penulis lain. Terbit sudah saat itu lebih dari 20 buku puisi esai oleh penyair lain.


Sapardi termasuk penyair yang membela puisi esai di publik. Dalam wawancara tahun 2014, dua tahun setelah terbit buku puisi esai, Sapardi memperkuat apa yang Ia tulis di dalam pengantar.


Bahwa Ia (Sapardi) belum pernah mellihat dalam sastra Indonesia, puisi dengan catatan kaki sebagaimana dalam puisi esai. (2)


Soal buku 33 Tokoh Sastra Paling Berpengaruh, Sapardi termasuk santai saja menanggapinya. Ujarnya ini kan soal opini. Yang tak setuju, ya silahkan membuat opininya sendiri.


Soal bagus dan tak bagus itu relatif. Bagi Saya, ujar Sapardi, itu Novel Siti Nurbaya yang diagungkan orang, itu jelek sekali. Juga novel Pramudya, yang bagus hanya Bukan Pasar Malam. Karena Ia masuk penjara, Pram menjadi pahlawan, itu gombal.


Demikianlah Sapardi. Ia lurus saja. Berani melawan arus.


Sejak terbit buku Atas Nama Cinta (2012), saya dan Sapardi hanya berhubungan sesekali. Kadang saya yang menyapa dulu. Kadang Sapardi yang menyapa.


Sungguhpun sudah sangat jarang berjumpa, Jejak Sapardi Djoko Damono abadi dalam perjalanan puisi esai. Kini puisi esai sudah resmi menjadi kata baru dalam Kamus Bahasa Indonesia.


Selamat jalan, Pak Sapardi. Selamat jalan Sesenior. Selamat jalan, Maestro. ***


(Artikel ini opini yang ditulis oleh Denny JA, dan redaksi klikanggaran telah meminta izin untuk menerbitkannya)


CATATAN


1. Lihat pengantar Sapardi di buku puisi esai Denny JA, Atas Nama Cinta


https://www.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/988143041373798/


2. Wawancara Sapardi: “Sastra Mau tak Mau Masuk ke dalam Kapitalisme.”



https://m.merdeka.com/peristiwa/sapardi-sastra-mau-tidak-mau-masuk-ke-dalam-kapitalisme.html

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB