Draft lima puisi panjang sudah jadi. Saya belum tahu harus diberi nama apa puisi seperti ini. Layakkah? Saya tak ingin nanggung.
Usia saya di tahun 2012 hampir 49 tahun. Sudah terlalu tua jika hanya menulis puisi iseng-iseng. Terlambat pula jika saya sekedar menjadi follower dari apa yang ada.
Saya perlu seorang penyair senior untuk diskusi. Ingin saya tahu apa pendapatnya? Apa sarannya? Saya ingin Ia menjadi partner kritis namun juga konstruktif.
Sapardi Djoko Damono menjadi pilihan pertama. Itu karena disamping penyair, ia juga akademisi. Ia doktor di bidang sastra. Ia juga profesor ilmu sastra. Ia pernah menjadi dekan
Ia pernah memimpin jurnal sastra. Ia juga pernah mengurus pusat dokumentasi sastra. Juga akademi Jakarta. Sapardi sosok sastrawan yang lengkap.
-000-
Datanglah momen itu. Saya lupa tepatnya. Entah akhir 2011, atau awal 2012. Yang jelas, berbulan sebelum April 2012, karena buku puisi esai saya pertama, Atas Nama Cinta, terbit tahun 2012, bulan April.
Sapardi datang bertandang ke kantor saya. Saat itu, usianya 72 tahun. Saya merasa terhormat, Ia sendiri memilih ingin datang ke kantor.
Ia membawa beberapa jurnal puisi, terbitan bahasa Inggris: Poetry. Saya ingat kalimat pertamanya. Ia memanggil saya pak Denny. Saya juga memanggilnya Pak Supardi.
“Pak Denny, jurnal puisi ini untuk anda. Tahun ini tepat 100 tahun usia jurnal ini. Jika anda membaca Jurnal ini sejak kelahirannya hingga sekarang, anda akan terkesima. Sejarah perjalanan puisi dunia semua terekam dalam artikel di serial jurnal ini.”
Saya tak ingat kata- kata detailnya. Uraian di atas saya ambil secara bebas dari memori.
Ujar Sapardi lagi, “Saya merindukan terbit jurnal puisi seserius ini untuk Indonesia. Bagus jika satu ketika pak Denny tergerak untuk ikut mempublikasikannya.”
Kami pun terlibat dalam percakapan panjang soal kemungkinan bersama menerbitkan jurnal sejenis Poetry.
Lalu saya pun memulai maksud berdiskusi dengannya. Saya berikan draft cetak buku Atas Nama Cinta. Saya ingin, Sapardi membaca buku ini. Jika bisa, memberi pengantar.
Saya ceritakan juga. Saya perlu nama untuk jenis puisi ini. Apakah pak Sapardi punya nama yang cocok?