Jadi kita bisa menyimpulkan, untuk memenangkan pertarungan KPK butuh alat. Alat itu adalah siapapun yang dapat membantunya, Mahasiswa dan Media, untuk membangun opini masyarakat netral.
Media pasti bakal membantu karena mereka punya masalah, Tempo sebagai media yang paling dekat dengan KPK dibarengi dengan Tirto saat ini menjadi dilema. Mungkin saja itu dilemanya soal uang, karena setiap investigasi menurut informan pribadi penulis, ada aliran dana sebesar 7 miliar mengalir
Dan angka itu sangat fantastis buat menjaga keutuhan media tetap bisa bertahan.
Sedangkan mahasiswa sendiri memang pingin jadi artis dengan panggung media yang ada,demo mahasiswa demi pamor ketua BEM untuk pansos.
Jadi perang-perang ini sebenarnya soal mempertahankan kekuasaan semata dan aliran uang yang deras untuk kelompok mereka saja.
Sebagai penutup, kalau sahnya Anies siapkan kebutuhan Pendemo ya kita tau karena memang Anies mau bela KPK. Tapi lewat keahliannya menata kata, Anies Baswedan mengatakan penyiapan kebutuhan pendemo dilakukan sesuai dengan arahan dari pihak kepolisian.
Padahal, ya hajar terus polisinya dengan batu, karena kalau terjadi ricuh, ambulan sudah siap dilokasi untuk menyelamatkan para pahlawan mahasiswa yang menyampaikan aspirasi secara ricuh itu.
Perang soal korupsi ini masalahnya cuma ada di KPK itu sendiri yang tak mau di awasi oleh dewan pengawas. Tidak ada cerita lain. Narasi-narasi media diluarsana tak ada yang mau menyorot ini karena mereka pura-pura tidak mendengar dan pura-pura jadi yang paling suci diantara malaikat.
Source: Tim Editor Klikanggaran.com