opini

MENGUBAH SEJARAH: Di Ruang Bawah Tanah Churchill

Minggu, 14 Juli 2019 | 09:27 WIB
churchil


Klikanggaran.com (14-07-2019) - Akankah tetap ada Faceboook, Youtube, Holywood, dan Pernyataan Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal?


Bagaimanakah wajah peradaban kita hari-hari ini jika Hitler dan Fasisme menguasai dunia? Jika saja saat itu, Churchill melemah, dan mengikuti kehendak elit politik Inggris, agar berkompromi dengan Hitler, apa yang terjadi?


Dengan memori informasi itu, saya datang ke London, Juli 2019. Diantar pemandu tur, saya memang mencari jejak Churchil era perang di London.


Sambil antri membeli tiket masuk museum (Churchill War Rooms), memori film Darkest Hour (2017) berkelebat. Saat itu, di tahun empat puluhan, rapat anggota parlemen menunggu Churchill berpidato.


Churchill seorang Perdana Menteri. Kepadanya, data sudah diberikan. Dihitung dari sisi kekuatan tentara dan senjata, Inggris akan dikalahkan Hitler jika berperang.


Para elite politik Inggris sudah membayangkan berapa banyak warga sipil akan mati? Siapa pula yang bisa melindungi keluarga kerajaan jika Inggris berperang melawan Jerman? Bagaimana pula nasib para elit itu sendiri jika mereka nekat berperang dan kalah? Churchill diharap memberi kata akhir bentuk berkompromi dengan Hitler.


Tapi saat itu Churchill justru pergi menjauh dari parlemen. Ia ingin mendengar suara rakyat langsung. Apa yang rakyat bayangkan terhadap negaranya? Seberapa sadar rakyat negaranya di bawah ancaman ditaklukkan Hitler?


Di Subway, Churchill sedikit menyamar. Ia bertanya pada rakyat kecil kebanyakan. Apakah Inggris harus berkompromi dengan Hitler? Apakah kita harus menyerah karena kekuatan militer Inggris tak sekuat militer Jerman?


Churchill terperangah! Rakyat kecil tak mau berkompromi. Mereka antusias menyatakan akan ikut berperang menumpas Hitler. Churchill bertanya: bagaimana cara mereka mengalahkan Hitler?


Dengan aneka keluguan, ada yang menjawab akan berperang dengan linggis. Ada yang berjanji membawa pentungan. Ada yang akan memakai gergaji.


Namun yang ditangkap Churchill hal yang besar. Ialah semangat perlawanan rakyat. Wah! Churchill mendapatkan inspirasi. Ada yang lebih penting dan lebih kuat dari sekedar pasukan militer. Itu adalah semangat perlawanan rakyat.


Churchilpun menolak berkompromi. Di depan anggota parlemen yang menunggu sejak tadi, Churchil menyampaikan pidato yang berlawanan dari yang diharap: Tak ada kompromi dengan Hitler. Perang dicanangkan.


-000-


Kini, 70 tahun kemudian, situasi sudah sangat berubah. Churchil sudah menjadi museum.

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB