KLIKANGGARAN -- Kita selalu memiliki pola pikir dan sadar tinggi serta memahami bahwa “Lecturers are the lights that illuminate the path of life for students at university. They are not only a source of knowledge, but also a guide who helps students find their direction and purpose in life. In the academic journey, a lecturer is like a lantern that lights the spirit of learning, illuminates the darkness of ignorance, and guides towards enlightenment. With dedication and sacrifice, lecturers not only teach, but also shape character and instill noble values that students will carry throughout their lives”
Kemudian dosen merupakan pilar utama dalam sistem pendidikan tinggi disebuah negara. Mereka tidak hanya bertanggung jawab mengajar, tetapi juga melakukan penelitian, pengabdian masyarakat, dan pembimbingan mahasiswa inilah tridharma perguruan tinggi bagi dosen yang harus di emban karena profesinya tersebut.
Dalam berbagai survei terkait kepuasan kerja dosen, sering kali gaji menjadi salah satu faktor yang dibahas. Namun, ada pandangan bahwa gaji bukanlah satu-satunya, apalagi faktor utama, yang menentukan tingkat kepuasan kerja dosen menurut, As’ad, M. (2004). Psikologi Industri: Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty. Meskipun gaji yang layak sangat penting sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi intelektual dan profesional dosen, ada banyak aspek lain yang berperan dalam membangun kepuasan mereka.
Aspek-aspek tersebut meliputi lingkungan kerja yang suportif, kesempatan pengembangan karier, pengakuan akademik, keseimbangan kehidupan kerja, dan otonomi dalam pengajaran maupun penelitian. Tanpa dukungan pada aspek-aspek ini, kepuasan kerja dosen sulit tercapai meskipun mereka menerima gaji yang kompetitif, Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Selain itu, peran intrinsik sebagai pendidik dan peneliti sering kali menjadi motivasi utama bagi dosen dalam mendapatkan pengakuan atas kinerja dan kerjanya. Mereka cenderung merasa puas ketika dapat memberikan dampak positif pada mahasiswa, menghasilkan penelitian yang relevan, atau berkontribusi pada kemajuan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan dosen tidak hanya bersifat material, tetapi juga emosional dan intelektual.
Oleh karena itu, memahami kepuasan dosen tidak bisa semata-mata dilihat dari nominal gaji yang diterima. Institusi pendidikan perlu mengadopsi pendekatan holistik dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memastikan keseimbangan antara kompensasi finansial dan kebutuhan psikologis maupun profesional para dosen. Hal ini bukan hanya penting untuk meningkatkan kesejahteraan dosen, tetapi juga untuk mendorong kinerja akademik yang optimal menurut Robbins, S. P. (2001). Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall.
Dosen dalam penelitian juga menunjukkan bahwa ketika kebutuhan dasar seorang dosen terpenuhi, perhatian mereka akan beralih ke aspek-aspek yang lebih mendalam, seperti keadilan organisasi dan peluang untuk berkembang. Sistem kompensasi yang adil, transparan, dan berbasis kinerja menjadi salah satu elemen penting, namun bukan satu-satunya penentu kepuasan kerja. Selain itu, dosen yang merasa dihargai atas kontribusinya akan memiliki motivasi lebih tinggi dibandingkan dengan sekadar menerima imbalan material.
Kepuasan kerja dosen juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang kondusif, hubungan interpersonal yang positif, dan kesempatan untuk pengembangan profesional. Menurut Robbins, keseimbangan antara kompensasi finansial dan faktor-faktor lain, seperti dukungan dari kolega dan atasan, sangat penting dalam menentukan tingkat kepuasan kerja.
Selain itu, peran intrinsik sebagai pendidik dan peneliti memberikan nilai tersendiri bagi dosen, di mana mereka merasa puas ketika berhasil memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan mahasiswa dan masyarakat. Jadi, walau di anggapan semua orang gaji sering dianggap sebagai indikator utama dalam menentukan kepuasan kerja seseorang, termasuk bagi dosen di kampus atau universitas.
Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa gaji hanyalah salah satu faktor di antara banyak aspek yang memengaruhi kepuasan kerja. Teori dua faktor dari Herzberg, misalnya, menjelaskan bahwa gaji masuk dalam kategori faktor hygiene, yaitu faktor yang dapat mencegah ketidakpuasan tetapi tidak selalu meningkatkan kepuasan. Faktor motivator, seperti pengakuan, tanggung jawab, dan pencapaian, lebih signifikan dalam menciptakan rasa puas pada pekerjaan. Kemudian,Herzberg, F. (1966). Work and the Nature of Man. New York: World Publishing.
Oleh karena itu, institusi pendidikan perlu mengambil pendekatan holistik dalam meningkatkan kepuasan kerja dosen. Hal ini mencakup pemberian gaji yang layak, penyediaan fasilitas yang memadai, peluang pengembangan diri, serta menciptakan budaya kerja yang menghargai dedikasi dan prestasi. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan dosen tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan akademik dan pengembangan institusi secara keseluruhan.
Maka sudah sepantasnya kita berucap pada dosen bahwa mereka,through their guidance, students not only achieve academic achievements, but also get inspiration to become individuals who contribute to society. A lecturer is a role model, a guardian of knowledge, and an inspiration to the next generation. Their presence is a light that never goes out, continuing to burn for the advancement of the world of education and life. Semoga menjadi sumber inspirasi kita dan membuat kita makin percaya berikan ilmu semampu kita berikan sebagai dosen di lembaga kita serta terus tingkatkan kompetensi kita guna mencapai keilmuan lebih tinggi dan lebih baik lagi.Aamiin ya robbal alamin.
Penulis : Dr.Herdi Wisman Jaya
Artikel Terkait
5 Mesin Cuci LG Hemat Listrik Promo 12.12
Sinopsis When the Phone Rings Episode 1: Pernikahan Baek Sa-eon dengan Hong Hee-ju yang Dipaksakan
Sinopsis When the Phone Rings Episode 2: Hee-ju Bisa Berbicara dan Mengancam Baek Sa-eon dengan Berpura-pura sebagai Pengancam
Sinopsis When the Phone Rings Episode 3: Sa-eon Cemburu dengan Persahabatan Hee-ju dan Sang-woo
Presiden Bashar Al Assad Digulingkan, Keluar dari Suriah Damaskus Diduduki Pemberontak
Sinopsis When the Phone Rings Episode 4: Sa-eon Mulai Menunjukkan Rasa Sayang kepada Hee-ju dan Ia Mengetahui bahwa Hee-ju Bisa Berbicara
Pentingnya Metode Scaffolding Dalam Pendampingan Belajar
Pembelajaran Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Menanamkan Etika dan Moralitas Usia Remaja Siswa
Modul Ajar Berdiferensiasi Guna Meningkatkan Kualitas dan Hasil Belajar Siswa
Mengenal Modul Ajar Berdiferensiasi