K.H. Ma’mun Nawawie, Sang Ulama di Balik Layar, Asal Bekasi yang Mahir dalam Ilmu Falak, Masya Allah

photo author
- Jumat, 22 Oktober 2021 | 20:07 WIB
K.H. Ma’Mun Nawawie ( beritacikarang.com )
K.H. Ma’Mun Nawawie ( beritacikarang.com )

KLIKANGGARAN-- Tak dapat dipungkiri, teruntuk generasi sekarang ini nama KH. Ma’mun Nawawie tak begitu banyak dikenal orang. Sosok ulama asli Bekasi yang satu ini memang lebih banyak berjuang di balik layar, sehingga orang jarang sekali mengetahui atau mengenal K.H. Ma’mun Nawawie.

K.H. Ma’mun Nawawie merupakan sosok pahlawan kemerdekaan yang berasal dari daerah Kabupaten Bekasi. Beliau lahir pada Kamis, Jumadil Akhir 1334H atau 1915M di Kampung Cibogo, Desa Sengdangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. K.H. Ma’mun Nawawie merupakan anak dari KH. Raden Anwar dan Ny. Hj Romlah.

Semasa anak-anak, sosok K.H. Ma’mun Nawawie dikenal sebagai seseorang yang sangat giat belajar. Oleh sang ayah, ia sudah digembleng untuk belajar memahami dasar-dasar agama.

Di umur 15 tahun, ia melanjutkan pendidikannya ke pesantren Sempur, Plered Purwakarta selama 7 tahun. Kemudian K.H. Ma’mun Nawawie melanjutkan pendidikannya ke Mekkah Musyarofah selama 2 tahun.

Baca Juga: Denmark Open 2021: Fajar/Rian Gagal ke Semi Final, Dikalahkan Ganda Malaysia Dua Game Langsung

Dan setelah itu melanjutkan studinya ke Jombang, Jawa Timur di bawah asuhan K.H. Hasyim Asy’ari. K.H. Ma’mun Nawawie juga sempat berguru dengan Sayyid Alwi Al-Maliki, K.H. Mukhtar Athorid Al-Bogori, dan Syaekh Ihsan Jampes.

K.H. Ma’mun Nawawie juga dikenal sebagai seorang ulama yang memahami betul terkait ilmu falak. Hal ini ia dapatkan saat beguru ke Habib Utsman Jakarta, Termas Jatim, dan Mualif Kitab Sullamunnayyiroin.

Ulama asal Bekasi ini juga merupakan tokoh pendiri pesantren Al-Baqiyatus Sholihat. Pesantren yang cukup dikenal perihal kemahiran ilmu falak. Fakta menariknya, pesantren ini kerapkali menjadi rujukan pemerintah Bekasi, Bogor, dan Jakarta perihal urusan perhitungan falakiyah.

Baca Juga: Temuan Data Bansos, Ada Nama Anggota DPRD dan ASN yang Masuk

Selain mendirikan pesantren, K.H. Ma’mun Nawawie juga mendirikan majelis ta’lim. Sosok K.H. Ma’mun Nawawie adalah sosok ulama yang sangat produktif dalam urusan menulis. Beberapa hasil karya tulisannya seperti At-Taisir Fil Ilmi Falak, Bahjatul Wudhuh, Manasik Haji, Khutbah Jum’at, Kasyful Humum, Majmu’atu da’wat, Risalah Zakat, Syair Qiyamat, Risalah Syurbuddukhon, dan masih banyak lagi.

Saat masa perang kemerdekaan, K.H. Ma’mun Nawawie lebih banyak berperan di balik layar. Ia berperan untuk mengurusi pelatihan militer santri Hizbullah di Cibarusah yang nantinya akan dikirim ke Bekasi untuk menghadapi tentara sekutu di bawah komandan yang juga teman seperjuangannya, yakni KH. Noer Ali.

KH. Ma’mun Nawawie ini bukanlah sosok ulama atau ajengan yang ingin eksis di kancah politik. Dirinya lebih memilih untuk memposisikan pada urusan pendidikan dan cendikiawan. Fun fact dari bigorafinya, ia sangat memahami perihal ilmu astronomi Islam dan banyak menuliskan ke dalam 63 kitab.

Baca Juga: Torang Tra Bisa Bangun Smelter di Papua, Kata Senator Papua Barat!

Karya-karya beliau ditulis dengan menggunakan arab pegon dan berbahasa sunda. Aktivitasnya pun lebih banyak pada urusan agama dan sebagai pemimpin pesantren. Selain sebagai sosok ulama, K.H. Ma’mun Nawawie juga berprofesi sebagai wirausahawan. Sosok yang sederhana, dan ketidaktertarikannya terhadap urusan politik patut kita banggakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: nu.or.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X