(KLIKANGGARAN) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan publik setelah sejumlah kasus keracunan massal mencuat di berbagai daerah.
Kali ini, perhatian mengarah pada kisah pribadi Mahfud MD, mantan Menko Polhukam, yang mengaku cucunya menjadi korban keracunan makanan MBG di sekolah.
Dalam video di kanal YouTube Mahfud MD Official, Rabu (1/10/2025), Mahfud menceritakan dua cucunya yang bersekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami muntah-muntah usai menyantap menu MBG. Salah satu di antaranya bahkan harus dirawat di rumah sakit selama empat hari.
Mahfud MD: Satu Kelas, 8 Anak Muntah
Mahfud mengungkap, keracunan tak hanya menimpa cucunya, tetapi juga sejumlah siswa lain di sekolah yang sama.
“Cucu keponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,” ujarnya.
Ia menambahkan, salah satu cucunya hanya dirawat di rumah, sementara yang lain mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Kondisi ini, menurutnya, menjadi alarm penting perlunya evaluasi serius terhadap program MBG.
Nyawa Lebih Penting dari Angka
Mahfud menegaskan bahwa kasus seperti ini tidak bisa diukur hanya dari jumlah korban.
“Karena itu menyangkut nyawa, menyangkut kesehatan. Jadi bukan persoalan angka,” tegasnya.
Baginya, keselamatan anak harus ditempatkan di atas segalanya.
Program Mulia yang Perlu Dibenahi
Artikel Terkait
BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG, Bentuk Tim Investigasi Khusus dan Perketat Verifikasi
Gelombang Keracunan MBG Sampai Sumedang: Puluhan Siswa Jadi Korban, Polri hingga DPR Desak Pengawasan Ketat Keamanan Menu Sekolah
Prabowo Tegaskan Evaluasi Dugaan Keracunan MBG: Panggil Kepala BGN, Ingatkan Kasus Tak Boleh Dipolitisasi
Inilah Alasan Prabowo Panggil Kepala BGN Usai Kasus Keracunan MBG, Pemerintah Ingatkan Tujuan Mulia Pemenuhan Gizi Anak Bangsa
Masih tentang Sorotan MBG, Terbaru, Wartawan Diduga Dianiaya Oknum Pegawai SPPG Saat Liput Keracunan MBG di Pasar Rebo, Polisi Terima Laporan