Verifikasi Dapur Diperketat
Nanik memastikan langkah konkret sudah dipersiapkan. Salah satunya dengan memperketat verifikasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Mereka (SPPG) biasanya kirim foto sebelum verifikasi, ada koordinator regional itu turun untuk ngecek, bisa jadi ada kongkalikong. Kita akan mulai inspeksi satu per satu dapur. Bila kita temukan, langsung kita tutup,” tegasnya di Bogor (25/9/2025).
Bentuk Tim Investigasi
Sebagai langkah lanjutan, BGN telah membentuk Tim Investigasi Khusus untuk mencari penyebab dan solusi jangka panjang kasus keracunan.
“Jadi kami membentuk Tim Investigasi ini sebagai second opinion. Sebelum hasil dari BPOM keluar, kami sudah bisa mengidentifikasi kira-kira apa penyebab anak-anak ini sakit,” kata Nanik dalam jumpa pers (22/9/2025).
Tim investigasi ini beranggotakan ahli kimia, farmasi, dan tenaga kesehatan yang meneliti mulai dari proses memasak hingga kualitas bahan baku.
Dengan langkah ini, pemerintah menegaskan komitmennya bahwa program MBG tetap dilanjutkan dengan pengawasan lebih ketat, demi memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh anak-anak Indonesia.**
Artikel Terkait
Gelombang Keracunan MBG Sampai Sumedang: Puluhan Siswa Jadi Korban, Polri hingga DPR Desak Pengawasan Ketat Keamanan Menu Sekolah
Kasus Keracunan Massal MBG Kian Meluas, Ahli IDAI Soroti Bahaya Dapur Terpusat dan Usulkan Hidupkan Kembali Kantin Sekolah
Gelombang Keracunan Massal MBG, Nanik Deyang Menangis Minta Maaf hingga BGN Janji Evaluasi Total di Tengah Krisis Kepercayaan
Isu Dapur Fiktif Bayangi Program MBG Rp99 Triliun, Menkeu Purbaya Kawal Serapan Anggaran dan Janjikan Evaluasi Akhir Oktober 2025
Prabowo Tegaskan Evaluasi Dugaan Keracunan MBG: Panggil Kepala BGN, Ingatkan Kasus Tak Boleh Dipolitisasi