Gelombang Keracunan Massal MBG, Nanik Deyang Menangis Minta Maaf hingga BGN Janji Evaluasi Total di Tengah Krisis Kepercayaan

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 05:03 WIB
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Deyang mengaku prihatin terhadap para siswa yang terdampak insiden keracunan dalam program MBG. ((Instagram.com/@nanik_deyang))
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Deyang mengaku prihatin terhadap para siswa yang terdampak insiden keracunan dalam program MBG. ((Instagram.com/@nanik_deyang))

(KLIKANGGARAN) – Ribuan siswa di berbagai daerah menjadi korban keracunan massal usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 26 September 2025, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang tak kuasa menahan tangis ketika menyampaikan permohonan maaf.

“Dari hati saya yang terdalam saya mohon maaf, atas nama BGN atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf," ujar Nanik.
"Saya seorang ibu melihat gambar-gambar di video sedih hati saya,” imbuhnya sambil tersedu.

Data BGN per 22 September 2025 mencatat 4.711 korban, sementara Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyebut jumlah lebih besar, yakni 6.452 korban. Jawa Barat menjadi episentrum kasus terbesar, termasuk di Bandung Barat dan Sumedang yang sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Baca Juga: Jelang Kualifikasi Piala Dunia Round 4 Piala Dunia 2026 , Strategi Rahasia Patrick Kluivert Dinanti Publik Saat Garuda Tantang Arab Saudi dan Irak

BGN Akui Tanggung Jawab

Nanik menegaskan, meski jumlah korban ribuan, setiap nyawa anak adalah tanggung jawab penuh dari pihaknya.

“Tetapi satu nyawa pun, satu anak pun sakit itu adalah menjadi tanggung jawab kami, kesalahan kami sebagai pelaksana untuk harus memperbaikinya secara total," ujarnya.

Ia pun kembali meminta maaf kepada siswa dan orang tua di seluruh Indonesia.

"Sekali lagi pada anak-anak saya tercinta se-Indonesia dan juga orang tua, saya mohon maaf atas nama BGN dan janji tidak akan lagi terjadi,” tambahnya.

Baca Juga: KPK Dalami Korupsi Kuota Haji 2024, Sebut Ustaz Khalid Basalamah Paling Tahu Oknum Kemenag dan Periksa Travel di Jawa Timur

Data Kasus dari Berbagai Wilayah

Rincian kasus dari BGN menunjukkan 2.606 korban di Jawa, 1.281 di Sumatra, dan 824 tersebar di Kalimantan, Bali, Sulawesi, NTT, Maluku, hingga Papua.

Sementara catatan JPPI per 21 September 2025 menyebut Jawa Barat mencatat 2.012 korban, disusul DIY (1.047), Jawa Tengah (722), Bengkulu (539), dan Sulawesi Tengah (446).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X