Menu Kearifan Lokal di Program MBG Jadi Sorotan: Kasus Ikan Hiu di Kalbar hingga Kontroversi Usulan Serangga dari Kepala BGN

photo author
- Jumat, 26 September 2025 | 12:56 WIB
BGN menyebut menu MBG menggunakan kearifan lokal yang sudah biasa dikonsumsi.  ((Instagram/badangizinasional.ri))
BGN menyebut menu MBG menggunakan kearifan lokal yang sudah biasa dikonsumsi. ((Instagram/badangizinasional.ri))

(KLIKANGGARAN) – Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya angkat bicara mengenai kabar penggunaan ikan hiu sebagai menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan keracunan pada siswa SD Negeri 12, Kecamatan Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat.

Sebanyak 24 siswa dilaporkan jatuh sakit usai menyantap menu tersebut.

Menu Lokal yang Dianggap Wajar

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menekankan bahwa konsep MBG memang memberi ruang pada kearifan lokal dalam pemilihan menu harian.

“Jadi sebetulnya begini, menu apapun itu kan karena judulnya kearifan lokal. Jadi apa yang menjadi kearifan lokal, misalnya wilayah ini paling banyak tongkol, ya kita gunakan. Kayak hiu, di situ biasa dihidangkan,” jelas Nanik di Bogor, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga: Polemik BBM SPBU Swasta: DPR dan ESDM Tegaskan Kolaborasi dengan Pertamina Bukan Monopoli, Pengamat Ingatkan Soal Pengawasan

Ia mengungkapkan ikan hiu sudah pernah dipakai dua kali dalam penyajian menu MBG di Benua Kayong.

Antara Keracunan dan Alergi

Nanik memastikan, meskipun termasuk pangan lokal, menu yang terbukti menyebabkan masalah kesehatan akan dihentikan penggunaannya.

“Saya tegaskan kalau ada makanan yang terbukti diidentifikasi membuat keracunan, kita nggak pakai di wilayah itu sekalipun akhirnya banyak,” ujarnya.

Ia juga menyebut kasus yang muncul tidak selalu murni keracunan, melainkan bisa saja berkaitan dengan alergi.

Baca Juga: Guru SLB-A Jakarta Nilai Smart Board dari Pemerintah Tingkatkan Akses Pendidikan Tunanetra, Apresiasi Presiden Prabowo

“Alergi dan keracunan ini tumpang tindih. Tidak semua hal itu dugaan keracunan, tapi ada hal karena alergi, misalnya udang bahkan alergi mayonaise,” terangnya.

Menurut Nanik, BGN sebenarnya telah melakukan pendataan alergi siswa, meski masih ada kemungkinan ada sekolah yang terlewat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X