Mengenali dan Mengilmukan Sifat-Sifat Rasulullah Saw

photo author
- Sabtu, 6 November 2021 | 08:45 WIB
Ilustrasi (@sekar_mayang)
Ilustrasi (@sekar_mayang)

Baca Juga: 6 Pemain Indonesia Masuk Semi Final Hylo Badminton Open 2021, Satu Tiket Final Sudah di Tangan

Lantas, apakah kita bisa meniru sifat-sifat Rasulullah Saw yang sangat sempurna itu? Mungkin, tidak akan sama persis. Akan tetapi, dasar-dasarnya bisa kita capai. Insyaallah yang lain akan mengikuti.

Jika diperkenan, saya ingin menyarankan beberapa langkah.

Pertama, dasar utama adalah akidah ketauhidan. Mengesakan Allah Swt sebagai satu-satunya sumber dari segala sumber kekuatan—yang berkehendak dan segala maha lainnya.

Kedua, serahkan putra putri Anda ke dalam lingkungan pendidikan pengajaran islami dengan pengajar yang menurut Anda memiliki kompetensi. Ikhlas semata-mata karena Allah Swt.

Baca Juga: Gala, Anak Vanessa Angel, Dipeluk dan Digendong Adik Bibi Andriansyah, Bikin Terharu Saja Moment Itu

Ketiga, fasilitasi ketersediaan buku risalah para nabi dan rasul-Nya. Tidak dimungkiri, buku adalah jendela dunia. Dari buku, kita bisa mengetahui banyak hal. Namun, jangan berhenti hanya pada menyediakan. Anda pun harus aktif memberi contoh. Dengan kata lain, Anda pun harus membaca agar minat baca pada diri anak tumbuh dengan sendirinya.

Keempat, fasilitasi dengan bimbingan kawalan yang cukup. Ini termasuk menyediakan pendampingan kala pengajaran di rumah berlangsung.

Kelima, kenalkan kondisi nyaman dalam hal beribadah. Siapkan tempat khusus di rumah untuk ibadah berjamaah. Beri pemahaman bahwa rumah merupakan surga dunia (baiti jannati).

Mari kita evaluasi bersama. Masih banyak muslim mencari kenyamanan di luar rumah. Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk sekadar menikmati hidup. Padahal, nikmat Allah Swt ada hati, jiwa, dan pikiran kita. Fokus kepada satu titik, yaitu Sang Maha.

Baca Juga: Apa Bedanya? Kinerja Dinas PUPR Muara Enim dari Dulu Juga Jeblok, Nih?

Ilmu yang baik tentu harus diteruskan kepada generasi berikutnya. Bukan semata-mata demi diri sendiri, tetapi untuk kebaikan umat. Maka, pengajaran-pengajaran tentang beliau harus terus diberikan.

Sebagai pengingat, kita diharapkan terus berselawat untuk beliau, keluarganya, para sahabat, juga penerus umat, sampai nanti di akhir zaman.

Ini sekaligus menjadi sarana pengajaran bagi generasi penerus. Jika tidak dilakukan, perlahan kebaikan-kebaikan semacam itu akan sirna dari muka bumi.

Tiap tahunnya kita memperingati maulid nabi, bahkan ditetapkan libur khusus sebagai bagian penghormatan terhadap beliau. Namun, apakah kita lantas berhenti pada seremoni dan gembar-gembor perayaan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X