6 Pemain Indonesia Masuk Semi Final Hylo Badminton Open 2021, Satu Tiket Final Sudah di Tangan

KLIKANGGARAN – Enam pemain Indonesia masuk ke semi final Hylo Badminton Open 2021 atau Jerman Open 2021. Sore ini, Sabtu 6 November 2021 mereka akan berebut tiket untuk masuk ke final yang akan digelar Minggu 7 November 2021.

Indonesia sudah memastikan satu tiket final untuk nomor ganda putra karena satu pertandingan di babak semi final terjadi all Indonesia semi final.

Keenam pemain yang masuk ke semi final adalah tiga ganda putra, satu ganda putri dan dua ganda campuran.

Baca Juga: Gala, Anak Vanessa Angel, Dipeluk dan Digendong Adik Bibi Andriansyah, Bikin Terharu Saja Moment Itu

Tiga pasaangan ganda putra yang masuk ke semi final adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Satu pasangan lain yang maju ke semi final adalah ganda putra Thailand Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren.

Dua ganda campuran yang masuk ke semi final memperebutkan tiket final adalah Rinov Rivaldi/ Pitha Haningtyas Mentari dan Praven Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Sedangkan ganda putri Indonesia yang melaju ke semi final adalah Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.

Baca Juga: Sering Kecelakaan di Jalan Tol, Fahri Hamzah Minta Kementerian PU Mengkaji Kemungkinan Ada Masalah Lain

Berikut lawan pemain Indonesia di semi final Hylo Badminton Open 2021.
Ganda Putra
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo Vs Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren (Thailand)

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan Vs Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin

Ganda Putri
Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto Vs Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang)

Ganda Campuran
Praven Jordan/Melati Daeva Oktavianti Vs Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran (Thailand)
Rinov Rivaldi/ Pitha Haningtyas Mentari Vs Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).

Baca Juga: Komitmen Soal Pemberantasan Korupsi, KPK Tengah Menyelidiki Soal Dugaan Korupsi PCR