KLIKANGGARAN--Kaum hawa mungkin jamak dengan kasus keputihan. Organ intim mengeluarkan cairan berwarna putih, dengan kecenderungan kuning atau cokelat. Anda mungkin agak khawatir dan berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan organ intim Anda.
Hal ini mungkin membuat Anda menjadi kurang percaya diri dan mulai menyalahkan diri sendiri karena kurang benar merawat tubuh. Lalu, Anda mulai mencari-cari produk untuk mengurangi bahkan menghilangkan ‘kelebihan’ cairan pada organ intim.
Yang pertama kali ingin saya katakan adalah, SETOP membeli sembarang produk untuk organ intim Anda. Kita tidak tahu efek apa yang akan dihasilkan nantinya. Sebab, tidak semua organ intim toleran terhadap benda asing, apalagi yang mengandung bahan kimia sintetik.
Baca Juga: Pacar Hana Kirana Ungkap Kekasihnya Pernah Bilang, 'Kayaknya Aku Akan Meninggal'
Para ahli juga sudah banyak bicara soal produk yang diklaim dapat melenyapkan cairan pada organ intim. Banyak kasus yang akhirnya menunjukkan kerusakan pada organ intim.
Pemakaian sabun khusus organ intim juga sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Tubuh kita ini cerdas. Jika terjadi sesuatu, sel-sel sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mengembalikannya ke kondisi semula. Contohnya saja ketika kulit tergores dan mengeluarkan darah, sel darah putih dengan cepat bekerja menutup luka.
Begitu pula dengan vagina. Ia bisa membersihkan dirinya sendiri tanpa harus dibantu pembersih khusus. Tentu saja komposisinya berbeda dengan pembersih buatan manusia, tetapi jelas paling cocok karena diproduksi tubuh sesuai kebutuhan.
Jadi, jangan terpancing produk-produk yang menjanjikan vagina kesat, ya. Makin kesat, justru makin berbahaya sebab bisa menimbulkan luka ketika Anda melakukan sanggama. Oh, dan jangan lupa beri pengertian kepada pasangan, bahwa yang nikmat tidak harus yang kesat.
Normalnya, vagina memang mengeluarkan cairan. Jumlahnya bergantung pada kebutuhan saat itu. Cairan vagina berguna untuk keperluan sperma berenang menuju sel telur. Makin banyak cairan, makin memudahkan sperma berenang. Jadi, menjelang masa subur atau ovulasi, jumlah cairan memang akan meningkat.
Lantas, bagaimana dengan warnanya? Kalau Anda mendapati warna bening atau putih, itu sebenarnya amat normal. Kalau ada kesan sedikit kuning atau cokelat, itu pun normal. Bisa jadi, cairan sedikit tercampur sisa darah kotor menstruasi. Warna kehijauan juga cukup normal.
Baca Juga: Rasa Marah Hadir Bukan untuk Dihilangkan, melainkan Dikendalikan
Tiap tubuh punya kondisi medisnya sendiri, maka warna cairan yang dihasilkan juga akan berbeda. Bisa karena pengaruh makanan atau temperatur tempat tinggal. Semuanya masih normal.
Yang perlu diwaspadai adalah warna yang cenderung pekat: kuning atau cokelat pekat. Mungkin ada pendarahan di dalam atau sesuatu yang memang tidak beres. Jika sudah begini, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan.
Artikel Terkait
Menteri Agama Itu Harus Islam, Kata Gus Yaqut!
Mengejutkan, King Faaz Suaranya Menyentuh ketika Membaca Ayat-ayat Al-Quran, Cita-citanya Hafiz Quran
Potret Suku Boti Tidak Menghakimi Pencuri, lho, Benar-Benar Mengajarkan Kita Betapa Indahnya Arti Kemanusiaan
Potret Kecantikan Valencia Tanoesoedibjo, Kaum Hawa Pun Bilang Dia Cantik Loh!
Hanna Kirana, Pemain Sinetron 'Suara Hati Istri', Meninggal Dunia setelah Mengalami Gagal Jantung
MS Glow Mengeluarkan Produk Terbaru, Anda Siap Makin Glow?
Pakar Ini Bilang Pinjaman Online Adalah Money Game, MUI Sudah Mengharamkan Money Game!
Apa Penyebab Gagal Jantung yang Bisa Menyebabkan Kematian seperti Yang Dialami Pesinetron Hanna Kirana?