Tiba-tiba Susihan pun teringat tentang barang berharga berupa minuman berisi mutiara peninggalan kakeknya yang diberikan ke Susihan yang berupa mutiara langka dan bisa menyembuhkan segala jenis kutukan.
Tanpa menunggu, Susihan pun langsung pergi mengambil minuman pemberian kakeknya dan memberikan kepada Troy St untuk diminumnya.
Setelah meminum mutiara itu, Troy St pun terbebas dari kutukannya dan kembali ceria bahkan menjadi tambah sangat percaya diri. Akan tetapi semakin Troy menjadi popular, dia malah menjadi sangat sombong dan melupakan Susihan.
Troy menjadi tidak perduli seakan-akan tidak mau lagi berteman dengan Susihan. Susihan pun menjadi sangat sedih.
Susihan tetap menjadi anak yang sangat baik hati. Dia tidak dendam dan memutuskan untuk pergi meninggalkan Kerajaan Bunda Mulia dan melupakan Troy St.
Penulis: Cale Jahja, SMP Bunda Mulia School
Artikel Terkait
(Cerita Imajinasi) Ben dan Burung Ajaib
(Cerita Imajinasi) Anni, Salmon Bersayap
(Cerita Imajinasi) Roket Pensil Doni
(Cerita Imajinasi) Lila Si Kepo Terjebak di Candi Mike Nike