baiklah akan kuceritakan padamu tentang secangkir cappucino yang kuseduh di pagi ini
kuselimutkan kabut lalu ayam dan burung bersahutan di sejuknya tatapan
lalu padi-padi di sawah yang siap dipanen, menjadi hamparan kenangan dari rasa sakit
tak kubiarkan dingin ketika secangkir cappucino selesai kusajikan
dari mata waktu kulihat wajah lesu penuh luka darah di mana-mana
terutama dalam benak yang ditusuk kehilangan bertubi-tubi
secangkir cappucino menampung air mata yang jatuh dari langit kesepian
membasahi ladang-ladang sunyi tempat kutanam kerinduan Abadi
kusisakan untukmu agar tak kedinginan
Tasikmalaya, Oktober 2021