Kehidupan Lengkara penuh dengan bentakan kasar belum lagi pukulan yang sering di layangkan oleh papa nya, "Tangan Erik menampar wajah Lengkara, membuat wajah gadis itu untuk kesekian kalinya, jangan kurang ajar sama saya!". Tendangan kuat mendarat juga di kepala Lengkara, membuat gadis itu langsung menghantam lantai.
Lengkara harus tetap bertahan hidup untuk dirinya sendiri, kebahagiaan yang ia rasakan bisa terhitung jari, medali bahkan penghargaan yang selama ini ia dapatkan tidak pernah menjadi kebanggaan untuk mama dan papa nya, mereka tidak pernah puas dengan apa yang Lengkara raih selama ini. Sungguh malang nasib gadis itu.
Melalui kisah Lengkara kita dapat diajarkan untuk bersikap pantang menyerah, menjadi pribadi yang kuat dan seharusnya tidak putus asa terhadap sebuah takdir.
Nur Ayenun (Universitas Pamulang)
Artikel Terkait
Cerpen 'Lelaki Angsa' Karya Paox Iben Mudhafar: Pernikahan Sejenis Berujung Duka
Meniti Jejak Laskar Merah Melawan Kompeni: Kisah Soleh dan Semangat Gotong Royong dalam Cerpen 'Guruh'
Memahami Kehilangan dalam Cerpen ‘Karya PFid_ Esrt’ dengan Pendekatan Sosiologi Pengarang
Isu Sosial dalam Cerpen Inem Karya Pramoedya Ananta Toer
Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Cerpen 'Mencari Aku di Dalam Aku' Karya Sumiyati S. Ag dan Khaidar Naufal Pasingsingan
Struktur Kepribadian Idang dalam Cerpen Perempuan Balian Karya Sandi Firly
Membongkar Kepribadian Tokoh Gagah dalam Cerpen Ketika Mas Gagah Pergi Karya Helvy Tiana Rosa
Mengungkap Masalah Sosial dalam Cerpen Pelangi Setelah Hujan karya Faomasi
Kisah Alana yang Kesulitan Berteman dalam Cerpen Si Introvert: Teori Psikologi Carl Gustav Jung
Kecantikan dalam Konteks Feminisme, Teori Marxis, dan Sosialisme: Telaah Cerpen Perempuan itu Pernah Cantik Karya Mashdar Zainal