KLIKANGGARAN -- Novel yang ditulis Ameylia Falensia ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Lengkara Putri Langit ditekankan orang tuanya untuk mendapatkan nilai sempurna. Padahal di dunia ini tentu tidak ada yang sempurna, yang sempurna ialah hanya Allah, Tuhan yang maha Esa.
Analisis Psikologi ini menggunakan Teori Tipologi Jung (Gabungan Sikap-Fungsi) teori ini mendiskusikan tipe-tipe kepribadian manusia.
Dari kombinasi sikap (ekstrovert dan introvert) dengan fungsi (pikiran, perasaan, penginderaan, intuisi) akan diperoleh delapan macam tipe manusia.
Pada novel 00.00 (Sepasang luka yang berakhir duka) Karya Ameylia Falensia ini menggunakan teori Tipologi Jung yang keempat yaitu teori Ekstraversi-Perasaan Pada orang dengan sikap extraversion dan fungsi peeling yang dominan perasaan dapat berubah sebanyak situasi yang berubah. Sosok kepribadian Lengkara yang pantang menyerah, sabar, dan selalu menerima keadaan.
Lengkara Putri Langit dalam novel 00.00 (Sepasang luka yang berakhir duka) Karya Ameylia Falensia tokoh utama yang mempunyai kepribadian yang riang dan penuh semangat yang tinggi apalagi untuk mengejar nilai sekolahnya.
Namun semenjak papa dan mama nya berpisah perubahan di dalam keluarganya tidak lagi mengasyikkan, semuanya berubah. Papanya dengan keluarga barunya, keluarga barunya yang telah merebut kebahagiaan nya dan adik tirinya sebagai bahan perbandingan dirinya, sehingga Lengkara mempunyai kepribadian yang pemarah, pendiam, dan tertutup.
Perlakuan sadis serta penyiksaan yang selalu di alaminya membuat ia menjadi seorang pribadi yang lemah akan kesehatannya, bahkan Lengkara sering pingsan setelah penyiksaan itu.
Pada suatu hari Lengkara Putri Langit mendapatkan nilai 75, nilai yang bagus diantara teman sekelasnya, akan tetapi nilai tersebut bukanlah nilai yang bagus untuknya, "Gue harus minta koreksi ulang, pasti ada yang salah". Ucap gadis itu -Lengkara Putri Langit.
Lengkara menjadi sosok pribadi yang takut, pantang menyerah apalagi untuk nilai. Prima teman Lengkara berucap, "Nilai Lo tu udah bagus tau nggak" (Halaman 17).
Rasa takutnya Lengkara pada kedua orang tuanya karena tidak mendapatkan nilai seratus (sempurna) yang kedua orang tuanya inginkan. Lengkara terus menerus mengejar gurunya karena takut salah koreksi namun hasilnya tetap nihil, hasilnya tetap mendapatkan nilai 75.
Semua murid dimintai tanda tangan kedua orang tua di kertas ulangan fisika nya, tentu semua murid pada menggerutu karena bakal dimarahi habis-habisan oleh orang tuanya. Begitu pun dengan Lengkara, ia meminta tanda tangan ke mama nya terlebih dahulu.
Namun sebelum Lengkara memberikan kertas ulangannya, mamanya pun langsung mengambil buku Lengkara yang tergeletak di lantai dapur, "Kamu gila, kara!". "Mau ditaruh mana muka mama kalau berhadapan sama papa kamu?!".
"Mau kamu kita diinjak-injak sama keluarga baru papa kamu. Mama udah susah-susah nyariin guru les yang bagus buat kamu, nilai kamu bukannya naik yang ada malah anjlok gini!". Di robek-robek kertas ulangan itu, serta bentakan kasar keluar begitu saja dari mulut Nina, mama Lengkara. (Halaman 21)
Tidak hanya bentakan kasar yang keluar dari mulut mama nya, bahkan lemparan piring dilayangkan oleh mama nya, "Nina melemparkan piring ke arah Kara, dan lemparan nya tepat sasaran. Piring itu mengenai wajah Kara, sebelum akhirnya jatuh ke lantai dan pecah." Rasa sakit menjalar di wajah gadis itu, terutama bagian tulang pipi kirinya. (Halaman 23).
Artikel Terkait
Cerpen 'Lelaki Angsa' Karya Paox Iben Mudhafar: Pernikahan Sejenis Berujung Duka
Meniti Jejak Laskar Merah Melawan Kompeni: Kisah Soleh dan Semangat Gotong Royong dalam Cerpen 'Guruh'
Memahami Kehilangan dalam Cerpen ‘Karya PFid_ Esrt’ dengan Pendekatan Sosiologi Pengarang
Isu Sosial dalam Cerpen Inem Karya Pramoedya Ananta Toer
Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Cerpen 'Mencari Aku di Dalam Aku' Karya Sumiyati S. Ag dan Khaidar Naufal Pasingsingan
Struktur Kepribadian Idang dalam Cerpen Perempuan Balian Karya Sandi Firly
Membongkar Kepribadian Tokoh Gagah dalam Cerpen Ketika Mas Gagah Pergi Karya Helvy Tiana Rosa
Mengungkap Masalah Sosial dalam Cerpen Pelangi Setelah Hujan karya Faomasi
Kisah Alana yang Kesulitan Berteman dalam Cerpen Si Introvert: Teori Psikologi Carl Gustav Jung
Kecantikan dalam Konteks Feminisme, Teori Marxis, dan Sosialisme: Telaah Cerpen Perempuan itu Pernah Cantik Karya Mashdar Zainal