Impor Guru Menguras Anggaran, Bukti Pemerintah Tidak Memahami Masalah?

photo author
- Rabu, 15 Mei 2019 | 10:00 WIB
Impor Guru
Impor Guru



Pada tingkat menengah pun, keadaan laboratorium sangat rendah. Hanya laboratorium komputer yang mencapai angka tertinggi, akan tetapi laborartorium IPA, IPS, FISIKA, KIMIA, Bahasa, Multimedia pun tidak ada yang mencapai angka 50%.





“Lalu, apa yang akan dibangun oleh guru impor di Indonesia jika sarana saja tidak terpenuhi?” tanya Adri.





Menurut Alaska, sebaiknya pemerintah fokus saja untuk mengembangkan sarana-prasarna sekolah, ketimbang mengimpor guru dari luar negeri. Sebab anggaran akan sangat bermanfaat jika pembangunan sarana-prasarana sekolah dibangun secara massif seperti infrastruktur.





“Kebijakan mengimpor guru hanya menguras anggaran di tengah Negara yang sedang terlilit hutang. Belum lagi mengurus guru yang berjumlah 2.727 juta orang yang gajinya seringkali tidak jelas, untuk mendidik 45 juta siswa, terutama nasib guru-guru honorer di Indonesia,” tutup Adri.






Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X