KLIKANGGARAN-- Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Bina Marga Kementerian PU akan membangun jembatan kaca untuk pertama kali di Indonesia.
Adapun jembatan kaca pertama kali yang akan dibangun oleh Ditjen Bina Marga Kementerian PU, yakni jembatan kaca yang ada di Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.
Pembangunan jembatan kaca tersebut guna mendukung kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur. Jembatan kaca ini memiliki panjang 150 meter. Lelang terhadap paket pekerjaan ini telah selesai pada Juni yang lalu dengan pagu anggaran Rp23 miliar.
Jembatan kaca yang dibangun di kawasan Bromo Tengger Semeru ini hanya diperuntukan untuk pejalan kaki dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Jembatan kaca direncanakan dapat rampung dan dinikmati oleh pengunjung pada tahun 2022 yang akan datang.
Jembatan kaca pertama di Indonesia ini akan menjadi tempat bagi wisatawan untuk menikmati pemandangan sekaligus memacu adrenalin mereka. Jembatan kaca yang terletak di Seruni Point Kabupaten Probolinggo ini akan membentang di atas jurang yang memiliki kedalaman sekitar 80 meter.
Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan Kementerian PU, Nyoman Suaryana, mengatakan, Jembatan kaca tersebut dibangun untuk menarik wisatawan dan mendukung KSPN. Lokasinya di sini (Seruni Point) karena ada jurang dan pemandangannya langsung ke Gunung Bromo.
Baca Juga: Kata Pakar, MUI Bisa Menjadi Mercusuar Permasalahan Ummat, Bahaya Jika Dibubarkan
"Dibangun di Bromo karena pas lokasinya, panjang celahnya 120 meter dan kedalaman jurangnya 80 meter. Karena membangun jembatan celahnya harus sempit, kalau celah besar susah juga,” ujar Nyoman Suaryana seperti dilansir dari Kementerian PU.
Nyoman menambahkan jembatan kaca ini memiliki tipe suspended-cable bentang 120 meter dengan lebar lantai 1,8 meter dan 3 meter. Jembatan ini dibangun dengan pondasi tiang bor dan struktur kaca pengaman berlapis. Sebagai informasi, kaca pengaman berlapis (laminated glass) terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer).
"Material kaca yang digunakan semua produksi dalam negeri. Kacanya tidak khusus, yang khusus karena kita kasih lapisan di tengahnya sehingga ada kekuatan, dilengketkan semacam fiber jadi kuat. Kita sudah punya contoh kacanya di lab. Jadi kita tinggal pesan ke pabrik untuk tebalnya, dalamnya, lalu kita tes. Setelah lolos tes baru kita pasang,” terang Nyoman.
Baca Juga: CBA Soroti DAK Muratara Tahun 2020, Berdampak Pinalti?
Soal keamanan jembatan, Nyoman mengatakan bahwa desain jembatan kaca sudah dipastikan aman untuk dilalui oleh pejalan kaki. Namun dirinya lebih mengkhawatirkan faktor non teknis seperti apabila ada pengunjung yang ketakutan saat berada di tengah jembatan, ataupun ada tangan-tangan usil yang merusak struktur dan rangka jembatan.
“Yang harus kita pertimbangkan, misalkan ada orang panik di tengah, tentunya harus dikasih konstruksi untuk penyelamatan. Nanti kita siapkan konstruksi khusus. Untuk kekuatan dan desain oke, tapi ada hal-hal di luar kendali. Nah itu desainnya yang coba kita padukan, sekarang kita lagi minta masukan masyarakat agar kita bisa perbaiki dari sisi hal-hal yang tidak kita inginkan,” jelasnya.***
Artikel Terkait
Prajurit Satgas Yonif 131/Brs Bersama Warga Bersihkan Sungai dan Jembatan Akibat Banjir
Prajurit TNI Yonif 131/Brs Bantu Perbaiki Jembatan Gantung Yang Rusak Akibat Banjir
Jembatan Rusak Ini Mengancam Keselamatan Warga
Satgas Yonif 512/QY Bersama Masyarakat Perbatasan Gotong Royong Benahi Jembatan
Satpol PP Batanghari Tangkap Empat Pasangan Muda Mudi yang Tidur di Kolong Jembatan
Rekreasi ke Jembatan Iblis Vultee Arch
Remaja Berusia Empat Belas Tahun Tewas di Bawah Jembatan Karang Palembang. Apa Penyebab Kematiannya?
Wow, Dari Jembatan Kaca ini Dapat Saksikan Indahnya Kawasan Perbukitan Bromo, Bakal Jadi Wisata Andalan Jatim
Pemerintah Akan Bangun Jembatan Tol 1,7 Km Melintas di Sungai Musi