KLIKANGGARAN -- Para pembuat chip China berharap dapat meluncurkan prosesor ponsel pintar generasi berikutnya pada awal tahun ini, meskipun AS akan menghambat kemajuan teknologi negara Asia tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Financial Times minggu ini, lansir RT.com.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa SMIC, salah satu pembuat chip terkemuka di China, telah membangun jalur produksi semikonduktor baru di Shanghai untuk memproduksi chip yang dirancang oleh Huawei dalam jumlah besar.
SMIC akan memproduksi chip berukuran lima nanometer, dengan menggunakan perlatan yang ada yang berasal dari AS dan Belanda, demikian dikatakan oleh sumber tersebut.
"Dengan adanya node 5nm baru ini, Huawei berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan ponsel andalannya dan juga chip pusat data baru," kata salah satu sumber kepada FT.
Pada bulan September 2023, perusahaan teknologi Tiongkok yang terkena sanksi tersebut berhasil meluncurkan ponsel pintar Mate 60 Pro yang menggunakan chip tujuh nanometer kelas atas.
Dalam menghadapi pembatasan yang semakin meningkat, pemerintah Tiongkok telah melakukan investasi besar-besaran untuk mengembangkan rantai pasokan semikonduktor yang mandiri.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah memperkenalkan serangkaian kontrol ekspor pada tahun 2022 dengan tujuan memperlambat kemajuan teknologi Tiongkok, dengan alasan kekhawatiran terhadap keamanan nasional.
Di antara langkah-langkah tersebut adalah larangan penjualan chip semikonduktor tertentu ke Tiongkok yang dibuat di mana pun di dunia dengan peralatan AS, dan blok pengiriman chip untuk sistem superkomputer dan kecerdasan buatan.
Tiongkok telah berulang kali mengkritik pembatasan ekspor, mengklaim bahwa pembatasan tersebut bertentangan dengan aturan pasar yang diakui secara global.
Bulan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan pembatasan yang dilakukan Washington melampaui konsep keamanan nasional dan menghancurkan rantai pasokan.
Beijing juga telah mengumumkan sanksinya sendiri terhadap lima perusahaan industri pertahanan Amerika, dengan alasan penjualan senjata ke Taiwan dan sanksi sepihak yang dijatuhkan AS terhadap perusahaan dan individu Tiongkok.
Sementara itu, beberapa laporan industri berpendapat bahwa pembatasan teknologi yang dilakukan Washington tidak berfungsi sebagaimana mestinya sementara perusahaan-perusahaan Tiongkok terus membeli peralatan pembuat chip AS dengan memanfaatkan kesenjangan dalam kontrol ekspor.
Artikel Terkait
Sam Altman, CEO ChatGPT, Dipecat dari Jabatannya setalah Dewan Direktur Kehilangan Kepercayaan atas Kepemimpinannya
Mira Murati Ditetapkan sebagai CEO Sementara ChatGPT setelah Sam Altman Dipecat OpenAI, Siapa Murati?
China Kembangkan Pertanian Vertikal 20 Lantai Menggunakan Artificial intelligence (AI), Tanam Sayur Sampai Panen Hanya 35 Hari
Pesawat Listrik China, AG60E, Terbang Perdana dari Bandara Bandara Jiande Qiandaohu: Bukti Perkembangan Teknologi Kedirgantaraan China
Survei WEF: Manfaat Teknologi AI terhadap Produksi Akan Lebih Terasa di Negara Berpendapatan Tinggi
Mesin Salah Satu Pesawat F-35A Harus Diganti Gara-Gara 'Menelan' Senter, kok, Bisa?
Microsoft Diretas Kelompok Peretas, Midnight Blizzard, yang Diduga Terafiliasi Rusia
HiSilicon, Anak Perusahaan Huawei, Menjadi Perusahaan Pembuat Chip Terbesar Kelima secara Global
Artificial Intelligence (AI) Bakalan Bisa Sadar Diri dalam Sepuluh Tahun ke Depan!