resensi

Meneliti Struktur Naratif "Hujan" Tere Liye Berdasarkan Teori Vladimir Propp

Senin, 8 Juli 2024 | 09:33 WIB
Ilustrasi (dok)



KLIKANGARAN -- Tere Liye, salah satu penulis Indonesia yang paling sukses dan terkenal, kembali memikat pembaca dengan novelnya yang berjudul "Hujan", yang menawarkan cerita yang menarik dan emosional. Vladimir Propp, seorang ahli folklor Rusia yang terkenal dengan analisis struktural cerita rakyat, dapat membantu kita memahami lebih dalam tentang kekayaan naratif ini.

Pengantar Teori Vladimir Propp: Bukunya "Morphology of the Folktale" adalah karya yang paling dikenal oleh banyak orang. Dalam buku itu, dia menganalisis struktur cerita rakyat Rusia dan menemukan 31 fungsi naratif dasar yang sering muncul dalam pola tertentu. Fungsi-fungsi ini, menurut Propp, adalah tindakan penting yang mendorong alur cerita ke depan.

Analisis Struktural Novel "Hujan" menceritakan tentang dua tokoh utama, Lail dan Esok, yang hidup mereka berubah total karena bencana alam yang mengerikan. Kita dapat menentukan beberapa fungsi naratif yang muncul dalam cerita ini dengan menggunakan pendekatan struktural yang didasarkan pada teori Propp.

1. Ketiadaan: Cerita dimulai dengan melepaskan diri dari kehidupan biasa. Lail dan Esok harus beradaptasi dengan dunia baru karena kehilangan orang tua mereka dalam kecelakaan. Mereka memulai perjalanan mereka dengan tugas ini.

2. Larangan: Tokoh cerita sering diberi larangan atau peringatan. Untuk bertahan hidup di dunia yang dilanda perubahan iklim ekstrim, ada banyak larangan dan protokol keselamatan dalam "Hujan".

3. Pelanggaran Larangan: Pelanggaran larangan biasanya menyebabkan konflik atau masalah. Misalnya, Lail dan Esok sering menghadapi dilema moral dan harus memilih antara mengikuti aturan atau mengambil risiko demi keuntungan yang lebih besar.

4. Pengiriman atau Penyampaian: Tokoh utama menerima informasi penting atau tugas. Kisah "Hujan" digerakkan oleh pengetahuan tentang kondisi Bumi yang semakin memburuk dan upaya untuk menemukan solusi.

5. Perjuangan: Konflik utama dalam "Hujan" adalah perjuangan tokoh-tokohnya melawan kondisi alam yang keras dan masalah emosional pribadi mereka. Alur cerita berpusat pada perjuangan ini.

6. Pengenalan: Tokoh utama mengenali situasi atau identitas sebenarnya dari karakter lain. Dalam novel ini, Lail dan Esok mengenali potensi mereka dan peran penting yang mereka miliki dalam menyelamatkan dunia.

7. Kembali (Kepulangan) : Tokoh utama kembali dengan pengetahuan atau keterampilan baru setelah menghadapi berbagai tantangan. Pada akhirnya cerita, meskipun tidak semua masalah diselesaikan, pengalaman mereka memberikan harapan baru.

Dengan menggunakan pendekatan struktural yang didasarkan pada teori Vladimir Propp, kita dapat melihat bagaimana Tere Liye merangkai "Hujan" dengan mengikuti pola naratif yang kaya dan kompleks.

Setiap fungsi naratif yang diidentifikasi berkontribusi pada pembentukan alur cerita yang menarik dan menggugah emosi. "Hujan" menceritakan perjuangan menghadapi bencana alam dan kekuatan manusia untuk beradaptasi dan menemukan harapan di tengah kegagalan.

Melalui analisis ini, kita dapat lebih menghargai kemampuan Tere Liye untuk membuat cerita yang kuat dan berkesan, dan kita juga dapat memahami lebih dalam tentang komponen struktural yang membangun cerita yang menginspirasi.


Artikel ini ditulis oleh Agus Suhendar Mulki (Mahasiswa Fakultas Sastra, Universitas Pamulang)

DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.

Halaman:

Tags

Terkini