resensi

Menyingkap Luka di Balik Kecantikan: Analisis Semiotika Novel "Cantik Itu Luka"

Minggu, 7 Juli 2024 | 05:33 WIB
Novel Cantik itu Luka

Dewi Ayu dan para pelacur lainnya dipaksa untuk tunduk pada aturan dan norma yang dibuat oleh laki-laki.

Kekerasan: Kekerasan fisik dan seksual menyelimuti cerita, mencerminkan realitas kelam yang dialami perempuan dalam masyarakat.

Dewi Ayu mengalami pelecehan, penganiayaan, dan eksploitasi, menjadi simbol penderitaan perempuan pada masa itu.

Penebusan: Novel ini menghadirkan pencarian penebusan dosa dan makna hidup. Dewi Ayu, melalui berbagai perjalanannya, berusaha untuk menemukan jati diri dan membebaskan diri dari belenggu masa lalunya.

Baca Juga: Representasi Kejiwaan Tokoh Utama Film The Night Comes for Us

"Cantik Itu Luka" bukan sekadar kisah romansa yang memikat. Di balik gemerlap ceritanya, tersembunyi makna-makna mendalam tentang kecantikan, perempuan, kekerasan, dan penebusan dosa.

Analisis semiotika membuka gerbang untuk memahami pesan yang ingin disampaikan Eka Kurniawan, mengantarkan pembaca pada refleksi diri dan kontemplasi tentang realitas sosial.

Artikel ini ditulis Yesica Dwi Hepina (Mahasiswa Universitas Pamulang)

DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.

 

 

Halaman:

Tags

Terkini